Bodinya tinggi ceking dengan warna mencolok. Suaranya cempreng memekakkan telinga. Tanpa lampu rem, apalagi sign. Karuan saja, banyak pemakai jalan yang menggerutu pasrah, ‘hanya Tuhan dan sopirnya yang tahu ke arah mana Bajaj berbelok’. (kutipan jakarta.okezone.com). Itulah ciri unik dari Bajaj yang sudah sulit ditemui di kota provinsi jakarta kepimpinan jokowi dan ahok.
Bajaj merupakan sebuah moda transportasi roda tiga yang dianggap terlalu mahal dan terutama di Bangkok dan Jakarta, asap knalpot dari bajaj sangat mengganggu pernapasan, apalagi ketika macet. Walaupun demikian dulu banyak warga kota senang memakai jasanya karena mudah menerobos kawasan padat.
Di India baru-baru ini sebuah startup asal Singapura bernama Terra Tech dilaporkan telah menciptakan sebuah Bajaj modern yang sangat canggih bahkan tidak di miliki taxi modern.
Meskipun tampilan luarnya memang tetap kuno, bajaj-bajaj ini membawa teknologi yang bahkan tidak dimiliki beberapa taksi modern seperti GPS pelacak, penghitung jarak, tarif, navigasi yang terintegrasi dengan Google Maps, hiburan kualitas HD untuk penumpang, dan iklan berbasis lokasi.
Kendati walau tidak bisa membuat bajaj berubah menjadi limosin roda tiga, Terra Tech, startup asal Singapura yang mempercanggih bajaj ini, mampu mengidentifikasi masalah pada bajaj dan mematok standar harga serta meningkatkan metode operasi kendaraan ini.
KOTAK KOMENTAR
|