Buat kamu penggemar Moto GP, mungkin akan cukup senang mendengar kabar yang satu ini. Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu sejumlah pebalap ternama Moto GP sempat mampir ke Indonesia untuk melakukan agenda jumpa penggemar. Dan ternyata, antusiasme penggemar di Indonesia berujung pada wacana digelarnya Moto GP di Indonesia.
Dilansir dari Crash, wacana tersebut tidak main-main. Pasalnya, sejumlah petinggi tim Moto GP ternama seperti Repsol Honda dan Yamaha mengakui bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki animo tinggi akan balapan Moto GP ini.
Hal ini terbukti ketika Dani Pedrosa, Marc Marquez dari Repsol Honda mampir ke Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Hal yang sama juga terjadi ketika Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi mampir ke Jakarta.
“Kami pergi ke Indonesia dengan kedua pebalap (Marc Marquez dan Dani Pedrosa). Antusiasme mereka terhadap MotoGP benar-benar sulit dipercaya. Mereka memperlakukan pebalap seperti seorang bintang. Sayang, kita tidak ada balapan di sana,” kata Manajer Tim Repsol Honda Livio Suppo saat ke Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Setali tiga uang dengan Suppo, Manajer Yamaha Lin Jarvis juga mengatakan hal yang sama. Jarvis menyayangkan, MotoGP tidak memiliki jadwal balapan di Indonesia. “Seperti yang dikatakan Livio, Indonesia memang luar biasa. Popularitas MotoGP sangat mengherankan di Indonesia mengingat bahwa kita tidak punya jadwal balapan di sana,” ungkapnya.
Hingga saat ini, negara Asia Tenggara yang berhasil menggelar MotoGP baru Malaysia tepatnya di Sirkuit Sepang. Sejauh ini, jumlah penonton di Sirkuit Sepang diketahui bisa mencapai 130 ribu orang setiap kali menggelar balapan.
Sayang, dalam waktu dekat Indonesia belum bisa menjadi tuan rumah MotoGP karena masih didominasi sirkuit-sirkuit besar di Eropa. Untuk musim balapan 2016 sendiri, hanya Austria yang masuk menjadi tuan rumah baru dan itu pun masih berada di Eropa.
"Kami harus tetap di Eropa, tentu saja, karena itu sangat penting. Namun, di sisi lain, pada masa mendatang, kita harus mengurangi balapan di Spanyol dan Italia misalnya, dan menambah balapan di negara-negara Amerika Selatan, atau Indonesia, atau Thailand," kata Suppo.
KOTAK KOMENTAR
|
|
