Seorang mahasiswa di Florida State University mengaku beruntung masih hidup. Ini setelah terjadi aksi penembakan di kampus pada Kamis pekan lalu.
Dia bukannya kebal, tapi tas ransel penuh buku yang dibawanya mampu menghentikan laju peluru yang mengarah ke arahnya.
Mahasiswa bernama Jason Derfuss adalah salah satu korban selamat penembakan brut*l di kampus FSU pada Kamis pekan lalu.
Derfuss baru menyadari pelaku telah menembaknya, setelah mengetahui ada peluru berada di antara halaman buku berjudul The Oxford Context of Wyclif’s Thought yang dipinjamnya di perpustakaan
"Tak mungkin aku bisa selamat jika tidak ada buku-buku tersebut. Mereka telah menyelamatkan jiwaku," kata pemuda 21 tahun jurusan sastra ini kepada NBC News, Rabu 26 November 2014.
Derfuss bercerita saat itu dia baru meminjam buku di perpustakaan ketika mendengar suara tembakan.
"Aku tahu itu bunyi tembakan dan perlahan-lahan aku mencari sumbernya. Saat itulah muncul pelaku yang lari ke arah seorang mahasiswa dan menembaknya dua kali."
Dalam jarak sekira 50 yards dari pelaku, Derfuss langsung lari keluar ke arah mobilnya dan memanggil ayahnya yang kemudian memanggil 911.
"Saat aku sampai di rumah aku baru tahu betapa dekatnya aku dengan pelaku dan menjadi sasarannya," katanya. "Begitu membongkar isi tasku, semua buku-buku telah rontok."
Ternyata, setelah memeriksa semuanya, Derfuss dan temannya menemukan sebuah peluru di halaman paling belakang buku The Oxford Context of Wyclif’s Thought.
Derfuss tak menyangka kejadian yang hanya sekitar satu menit itu hampir merenggut nyawanya.
"Aku menangis dalam kamar karena aku sekarang mungkin sudah mati. Buku-buku itu telah menyelamatkanku dan Tuhan yang menyelamatkanku," imbuhnya.
Pelaku akhirnya ditembak polisi. Akibat kejadian tersebut, tiga mahasiswa terluka dan ratusan lainnya melarikan diri dengan penuh kepanikan. (Ism)
KOTAK KOMENTAR
|