Monday, 17 November 2014

Bioskop ini adalah Bioskop PERTAMA yang ada di Jakarta

icon18_edit_allbkg



komentar | baca - tulis komentar

Bioskop pertama di Batavia diusahakan oleh seorang Belanda bernama Talbot "Gedung"nya sebuah bangsal berdinding gedek dan beratap kaleng di Lapangan Gambir.


headline

Setelah pertunjukan di Lapangan Gambir selesai, bioskop itu pun lalu dibawa keliling ke kota-kota lain. Kemudian seorang Belanda yang lain bernama Schwarz mengikutinya.
220px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Becak_bij_bioscoop_Megaria_TMnr_20018029
 
Mula-mula bioskop yang diusahakannya itu main di tempat orang belajar menunggang kuda, lalu di Kebon Jahe, dekat Tanah Abang. Terakhir bioskop Schwarz ini menempati gedung di Pasar Baru. Sayang tak lama kemudian gedung permanen itu habis terbakar.

Seorang Belanda lagi bernama de Callone mengusahakan bioskop Deca Park. Mula-mula berupa bioskop terbuka di lapangan yang di jaman sekarang disebut "misbar", gerimis bubar. Tetapi kemudian de Callone menggunakan sebuah gedung yang dimamakannya "Capitol" di Pintu Air.

Seorang pengusaha Cina setelah itu mendirikan pula bioskop di Pintu Air. Nama bioskop itu ialah "Elite". Beberapa tahun kemudian bioskop itu dijual kepada Universal Film Co.

Pada jaman itu penonton sangat menyukai film-film seperti Fantomas, Zigomar, Tom Mix, Edi Polo dan film lucu yang dibintangi oleh Charlie Chaplin, Max Linder, Arsene Lupin dan lain lain. Film-film itu semua adalah film bisu yang diramaikan oleh orkes.

Sampai saat penyerahan Belanda kepada Jepang pada tahun 1942, bioskop yang ada di Jakarta adalah sebagai berikut : "Rex" di Kramat Bunder, "Cinema" di Krekot, "Astoria" di Pintu Air, "Centraal" di Jatinegara, dua bioskop "Rialto", masing-masing di Senen dan Tanah Abang. Kemudian bioskop "Thalia" di jalan Hayam Wuruk, "Olimo" yang sekarang tdak ada lagi, "Orion" di Glodok dan "Al Hambra" di Sawah Besar.

Bioskop Capitol di Pintu Air khusus di peruntukkan bagi orang Belanda saja. Sebagai perkecualian ialah para bupati dan anggota "Volksraad" bangsa Indonesia. Tarif "Capitol" cukup mahal pada jaman itu. Satu setengah gulden, tanpa kelas. sekarang bioskop ini sudah tidak ada lagi.

Bioskop "Oost Java" terletak di pojok Merdeka Utara - Jalan Veteran III, sekarang sudah tidak ada lagi. Di Gedung inilah dulu berlangsung rapat umum yang diselenggarakan oleh Kongres Pemuda II.

Dalam rapat umum ini W.R Supratman dengan biolanya memperkenalkan lagu "Indonesia Raya" untuk pertama kalinya. Begitu juga bioskop "Rembrandt" di Pintu Air sekarang hanya tinggal kenangan saja bagi orang-orang tua yang pernah tinggal di Batavia


KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

INFormasi... Gak Basii...

4467901

Mobile | Lintas.me
sansanichsan71@gmail.com
Back to Top
pixel