Home
»
Unik
»
Dokter di China Bakar Otak Pasien untuk Obati Gangguan Jiwa
Dokter di China Bakar Otak Pasien untuk Obati Gangguan Jiwa
komentar | baca - tulis komentar
![[Image: 115921_operasits.jpg]](http://images.detik.com/content/2012/12/14/763/115921_operasits.jpg)
Mungkin
hanya orang-orang yang nekat atau putus asa yang berani menjajal terapi
ini. Ada sebuah pengobatan di Cina yang dilakukan dengan cara membakar
sel-sel otak untuk menyembuhkan pasien gangguan mental. Ya, mungkin
hanya pasien gangguan mental yang bersedia mencobanya.
Pengobatan
ini sebenarnya bersifat medis, namun masih menjadi kontroversi di
kalangan para ahli sampai sekarang. Prosedurnya disebut ablasi nucleus
accumbens, di mana ahli bedah membakar bagian otak yang berfungsi
memproses kesenangan.
Prosedur ini pernah
dilarang pada tahun 2004, namun beberapa rumah sakit tampaknya masih
melakukannya pada pasien penyakit mental seperti depresi, gangguan
obsesif kompulsif dan kecanduan. Beberapa operasi juga dilakukan untuk
tujuan penelitian.
Seperti dikutip dari
Medical Daily, operasi ini dilakukan dengan kondisi pasien masih
terjaga. Bagian otak yang ditargetkan adalah nucleus accumbens yang
menghasilkan hormon dopamin dan endogen. Sejumlah kecil sel-sel otak di
area ini akan dibakar sampai mati.

Bagian
otak ini bertanggung jawab atas terjadinya kecanduan dan juga berfungsi
mengontrol perasaan senang. Pada pasien penyakit mental lain selain
kecanduan, pembakaran sel-sel otak bisa ditujukan pada bagian lain yang
bertanggungjawab atas terjadinya penyakit.
Operasi
ini pernah memicu kontroversi di barat pada tahun 1930-an, namun
praktiknya belum lenyap sama sekali. Di Amerika Serikat dan Inggris,
operasi seperti ini dilakukan kurang dari 25 kali dalam setahun.
Kebanyakan ditujukan untuk meredakan gejala depresi berat dan gangguan
obsesif kompulsif.
Sebelum menjalani
operasi ini, umumnya dibutuhkan waktu setahun untuk mendapat persetujuan
pasien. Menurut beberapa ahli, seharusnya operasi ekstrim ini juga
meminta persetujuan ahli saraf, ahli etika, psikiater dan ahli bedah
terlebih dahulu.
Sayangnya, prosedur
pengobatan di China tampaknya tidak perlu berbelit-belit. Seorang dokter
bedah di sana mengaku telah melakukan prosedur ini sebanyak hampir
1.000 kali pada tahun 2007. Beberapa keluarga pasien mengaku dipaksa
menyetujui prosedur ini dan seringkali menyebabkan anggota keluarganya
mengidap gangguan lain yang tidak pernah dialami sebelumnya.
Misalnya,
ada yang mengaku anggota keluarganya menjadi cacat fisik setelah
menjalani ablasi nucleus accumbens. Ada seorang mantan pasien wanita
yang meneteskan air liur tak terkendali dan lengan kanannya lumpuh. Ada
juga seorang pemuda yang jadi melantur bicaranya.
Tentu
saja pasien yang ingin menjalani operasi ini harus berpikir seribu
kali. Selain berisiko, biayanya juga amat mahal dan seringkali tak
selesai hanya dengan sekali terapi. Beberapa dokter mematok biaya US$
5.000 atau sekitar Rp 48 juta, jauh melebihi pendapatan rata-rata warga
Cina.

Penelitian
terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal kedokteran di Barat
menjelaskan bahwa metode ini memang amat berisiko. Dari 60 orang peserta
penelitian yang ingin mengobati kecanduan, lebih dari separuh berakhir
dengan efek samping permanen setelah menjalani ablasi nucleus accumbens
berupa hilang ingatan.
Sebanyak 53 persen
peserta penelitian mengalami perubahan kepribadian. Dokter mengatakan
bahwa perubahan yang terjadi sering membuat pasien jadi lebih penurut.
Dalam waktu 5 tahun setelah menjalani operasi, 53 persen peserta kumat
penyakitnya.
Sumber : Owunik . blogspot . com - yang unik, emang asyik :)