Saturday, 22 November 2014

Fakta Menarik Tentang Sampah Luar Angkasa




komentar | baca - tulis komentar


Junk Space atau Sampah angkasa adalah obyek di orbit Bumi yang dibuat oleh manusia, yang tidak lagi berguna. Sampah angkasa ini terdiri dari satelit yang tidak berfungsi lagi hingga fragmentasi ledakan, debu, atau partikel kecil lainnya. Ribuan mur, baut, sarung tangan dan sampah lainnya dari misi ruang angkasa merupakan sampah yang mengorbit di sekitar Bumi, yang dapat membahayakan pesawat ruang angkasa. Beberapa puing-puing sampah ini dapat bergerak dengan kecepatan 17.500 mph.

Ketika benda-benda ini jatuh kembali ke atmosfir bumi, mereka akan terlihat sama seperti meteor yang menerangi langit.

Sebuah studi tahun 1999 diperkirakan ada sekitar 4 juta pon sampah antariksa di orbit rendah Bumi, sekitar 110.000 objek berukuran lebih besar dari 1 cm - cukup besar untuk merusak satelit atau teleskop ruang angkasa.

Beberapa benda, seukuran bisbol atau lebih lebih besar lagi, dapat mengancam kehidupan astronot di pesawat ulang alik atau International Space Station. Bahkan setitik kecil cat dari satelit dapat melubangi jendela pesawat luar angkasa hampir seperempat inci lebar.

Fakta Sampah Ruang angkasa :

- Secara resmi ada 8927 sampah angkasa yang dihitung (naik dari 8.841 pada bulan Juli 1999)
- Beratnya mencapai 4 juta pon
- Total ada 110.000 benda berukuran 1 sentimeter atau lebih besar

Menyadari ancaman itu, AS Space Command memonitor puing-puing ruang ankasa ini, dan akan melaporkan langsung kepada NASA atau lembaga lain apabila ada ancaman yang berdampak pada satelit.

Pada 21 Juni 2000, badan tersebut mengklaim telah menghitung sebanyak 8.927 obyek sampah angkasa. Dari jumlah tersebut, 2.671 adalah satelit (berfungsi atau tidak), 90 adalah probe space (satelit pengamat) yang diluncurkan keluar dari orbit Bumi, dan 6096 adalah hanya potongan puing yang menjadi sampah angkasa. Amerika Serikat memimpin dalam jumlah total sampah angkasa dibanding Uni Soviet , tetapi beberapa perusahaan dan organisasi lain juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam jumlah sampah angkasa ini.

Bahayakah sampah angkasa ini untuk penduduk bumi?

Ancaman terhadap satelit dan teleskop yang mengorbit bumi itu jelas. Tetapi bagaimana jika sampah ini jatuh ke langit bumi? Apakah ini menimbulkan risiko bagi manusia sebagai spesies yang bertanggung jawab meletakkan barang-barang ini di atas sana?

Dalam enam bulan pertama tahun 1999, 57 dari sampah angkasa ini kembali memasuki atmosfer bumi, menurut Mayor Michael Birmingham dari US Space Command. Birmingham mengatakan bahwa 91 benda jatuh ke atmosfer pada tahun 1998, dan 69 tahun 1997.

Fenomena paling spektakuler adalah tajuhnya Skylab ke langit bumi. Diluncurkan pada tahun 1973 (dua tahun setelah Rusia menempatkan stasiun ruang angkasa pertama ke orbit), stasiun ruang angkasa AS pertama ini jatuh enam tahun kemudian, sebagian puingnya jatu ke Samudera Hindia dan bagian lain di Australia.

"Kebanyakan objek yang kembali memasuki atmosfer bumi terbakar atau tercebur kelaut," kata Birmingham, mengingat bahwa hampir tiga perempat dari planet ini lautan dan sebagian besar dari daratannya tak berpenghuni. "sejak misi pengamatan angkasa dimulai, hampir 17.000 benda-benda yang dapat kami lacak kembali memasuki atmosfer Bumi. Namun bencana seperti Skylab sangat Langka dan jarang terjadi."

Fakta menarik Sampah ruang angkasa:
Puing-puing tertua yang masih mengorbit adalah satelit kedua AS , Vanguard I, diluncurkan pada 1958, Maret, 17, yang bekerja hanya selama 6 tahun.
Pada tahun 1965, perjalanan ruang angkasa american pertama, astronot Gemini 4 Edward White, kehilangan sarung tangan. Selama sebulan, sarung tangan ini tinggal di orbit dengan kecepatan 28.000 km / jam, dan menjadi bahan garmen yang paling berbahaya dalam sejarah.

Di angkasa ada Lebih dari 200 benda, berupa tong sampah, yang dirilis oleh stasiun ruang angkasa Mir selama 10 tahun operasinya.

Sampah ruang angkasa yang paling spektakuler yang terjadi adalah kehancuran pesawat satelit berbentuk roket, Pegasus, yang diluncurkan pada tahun 1994. ledakannya pada tahun 1996 menghasilkan awan yang terdiri dari 300.000 fragmen yang lebih besar dari 4 mm dan 700 di antara mereka cukup besar untuk menjadi daftar sampah angkasa yang harus dihitung US Space Command. Ledakan ini sendiri menggandakan risiko tabrakan Telescope Hubble










Sumber : Owunik . blogspot . com - yang unik, emang asyik :)

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

INFormasi... Gak Basii...

infosihh.blogspot.com

Mobile | Lintas.me
sansanichsan71@gmail.com
Back to Top
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...