Home
»
Unik
»
Istri Selingkuh, Pria Ini Pilih Tinggal 9 Bulan di Pohon Jambu
Istri Selingkuh, Pria Ini Pilih Tinggal 9 Bulan di Pohon Jambu
komentar | baca - tulis komentar
![[Image: 135841_pohonjambu.jpg]](http://images.detik.com/content/2012/12/20/763/135841_pohonjambu.jpg)
Hati Sanjay hancur saat pulang kerja
mendapati istrinya sedang bermesaraan dengan pria lain di rumahnya. Dia
pun memutuskan meninggalkan rumah dan memilih tinggal di pohon jambu
hingga meluncur kata maaf dari sang istri.
Pada Maret lalu, Tara yang merupakan istri Sanjay tepergok sedang
berduaan dengan pria yang merupakan tetangganya sendiri di atas tempat
tidur rumahnya. Melihat pemandangan itu, Sanjay pun sedih bukan
kepalang.
Setelah kejadian itu Tara memutuskan tinggal bersama orang tuanya.
Sedangkan Sanjay memilih memanjat pohon jambu di desa tempat keluarganya
tinggal. Demikian dikutip dari Daily Mail,
Dia memutuskan akan tetap tinggal di pohon dan baru akan turun jika
istrinya minta maaf dan memutuskan kembali padanya. "Kalau kami berusaha
membawanya turun, dia selalu mengancam akan bunuh diri," kata ibunda
Sanjay.
Sedangkan saudara perempuan Sanjay mendukung apa yang dilakukan pria 25
tahun itu. Menurutnya selama Sanjay aman berada di pohon jambu, maka
keluarga sudah senang. Keluarganya pun membawakan makanan untuk Sanjay
sejak pohon jambu itu tidak berbuah karena sudah bukan musimnya.

Sanjay harus hati-hati dengan patah hati yang dialaminya. Sebab
perpisahan yang traumatis dan tiba-tiba dapat memicu pusaran aktivitas
hormonal. Hormon stres seperti adrenalin dan kortisol 'banjir' di dalam
aliran darah, yang dapat mempercepat denyut jantung, peningkatan tekanan
darah, otot-otot tegang dan mengaktifkan sel-sel kekebalan.
Kondisi ini membuat darah mengarah dari sistem pencernaan ke otot-otot
dan membuatnya lebih mudah menggumpal. Mekanisme bertahan hidup primitif
yang disebut respons fight-or-flight, mempersiapkan tubuh untuk bahaya.

Jika jantung sudah mengalami aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah),
maka plak aterosklerosis bisa pecah dan membentuk bekuan darah, atau
memicu irama jantung abnormal yang berbahaya.
Meski patah hati lebih banyak membuat orang depresi, namun bila ia
memiliki riwayat penyakit jantung maka patah hati bisa menjadi lebih
mematikan, seperti dilansir health.harvard.edu,.
Selain ketegangan dan stres, terlalu lama patah hati juga dapat
menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Berbagai penelitian telah
menunjukkan bahwa patah hati dapat meningkatkan kemungkinan orang
menderita penyakit jantung, kanker, depresi, alkoholisme dan bunuh diri.
Sumber : Owunik . blogspot . com - yang unik, emang asyik :)