Para masinis yang bekerja di perusahaan kereta Arriva di Swedia
diwajibkan mengenakan celana panjang atau rok ketika bekerja. Itu
merupakan aturan baru bagi masinis yang bekerja di jalur Roslagsbanan.
Jalur tersebut terletak di bagian utara ibu kota Swedia, Stockholm.
Dilansir BBC, aturan itu mulai
diberlakukan selama dua pekan terakhir. Kendati suhu di dalam kabin
kereta dapat mencapai 35 derajat celcius saat musim panas tiba, namun
perusahaan melarang keras karyawannya mengenakan celana pendek. Mereka
hanya boleh menggunakan celana panjang atau rok.
Alhasil karena mengenakan celana panjang malah membuat mereka
semakin kepanasan di musim panas, puluhan pekerja akhirnya memilih
mengenakan rok. Walau dia seorang pria sekalipun.
"Kami selalu mengatakan saat musim panas tiba, kami akan mendapat
beberapa pakaian kerja berupa rok dan mengenakannya. Cuacanya sangat
hangat akhir-akhir ini, sehingga awalnya kami berniat mengenakan celana
pendek," ujar seorang masinis, Martin Akersten.
Akersten mengatakan akhirnya memilih mengenakan rok, karena selain
ingin mematuhi aturan perusahaan, mengunakan rok lebih adem dan nyaman.
"Suhu di dalam kereta bisa sangat panas. Sebuah rok saya rasa
bagus, sedangkan menggunakan celana panjang terlalu panas," kata
Akersten beralasan.
Menurut Akersten, sejauh ini belum ada komentar apa pun dari para penumpang yang melihat dia dan rekan-rekannya mengenakan rok.
"Para penumpang memang melihat ke arah kami, tapi sejauh ini mereka
tidak berkomentar apa pun. Saya sendiri tidak keberatan, sejauh saya
merasa nyaman mengenakannya," kata dia.
Sementara itu, menurut perwakilan perusahaan Arriva, aturan baru
yang ditetapkan oleh perusahaannya tidak lebih dari memberikan pelayanan
dan pencitraan di hadapan publik Swedia.
"Pemikiran kami adalah seseorang harus terlihat rapi dan layak saat
mewakili Arriva. Seragam baru ini memberikan hal itu. Namun, apabila
para pria hanya ingin mengenakan rok sebagai pilihan mereka, kami tidak
dapat melarangnya," ujar Manajer Komunikasi Arriva, Tomas Hedenius
kepada harian Swedia, Mitti.
Masih menurut Hedenius, walau terlihat aneh apabila pria mengenakan
rok, namun Arriva tidak akan melarang hal itu. "Dengan melarang mereka
mengenakan rok malah akan menjadi tindakan diskriminasi," imbuhnya.
(art)


KOTAK KOMENTAR
|
|


