Lil
Miles tak pernah minum alkohol, namun selama empat dekade dia
mengabdikan dirinya untuk menuang bir dan minuman beralkohol di Bells
Hotel, Woolloomooloo milik keluarganya. Wanita berusia 91 tahun ini
merupakan bartender wanita tertua yang ada di Sydney.
"Aku akan tetap melakukannya," ungkap wanita yang telah menjadi nenek buyut ini, meski pub tempatnya bekerja telah sangat berubah sejak tahun 1970, ketika hotel tersebut banyak didatangi para pekerja pelabuhan dan pelaut.
Saat ini Woolloomooloo dikenal sebagai restoran dan kafe mewah di daerah pelabuhan. Dibanding zaman dulu, kini lebih sedikit turis yang datang. Sangat berbeda dengan tahun 1970-an yang diakui Miles sebagai saat yang 'liar'.
"Dulu di sekitar sini ada pengundian pelacur. Ada sebuah hotel yang akan menjual pelacur dengan cara mengundinya. Para pria akan berdatangan ke sana dan sangat ramai," ungkap Miles, seperti dilansir oleh Huffington Post. Miles menekankan bahwa hal tersebut tak akan terjadi di hotelnya baik dulu maupun sekarang.
Miles dan suaminya mengambil alih hotel pada tahun 1973. Mereka tinggal di lantai atas dengan enam anak mereka, dan bekerja keras untuk bersaing dengan pub lain. Di tempat tersebut dulunya banyak pub yang bermunculan. Meski begitu, hubungan antar pemilik pub sangat baik. Mereka biasa meminjam gelas satu sama lain.
Miles juga mengalami masa-masa sulit ketika keadaan ekonomi memburuk sehingga dia harus bekerja keras mencari pinjaman. Begitu juga keadaan ekonomi buruk yang melanda daerah pelabuhan. Namun kerja kerasnya telah membuahkan hasil hingga sekarang restoran dan kafenya tetap berdiri dan ramai dikunjungi.
"Aku mencintai setiap menit pekerjaanku. Ini adalah kehidupan yang baik," pungkas Miles.
[kun]
"Aku akan tetap melakukannya," ungkap wanita yang telah menjadi nenek buyut ini, meski pub tempatnya bekerja telah sangat berubah sejak tahun 1970, ketika hotel tersebut banyak didatangi para pekerja pelabuhan dan pelaut.
Saat ini Woolloomooloo dikenal sebagai restoran dan kafe mewah di daerah pelabuhan. Dibanding zaman dulu, kini lebih sedikit turis yang datang. Sangat berbeda dengan tahun 1970-an yang diakui Miles sebagai saat yang 'liar'.
"Dulu di sekitar sini ada pengundian pelacur. Ada sebuah hotel yang akan menjual pelacur dengan cara mengundinya. Para pria akan berdatangan ke sana dan sangat ramai," ungkap Miles, seperti dilansir oleh Huffington Post. Miles menekankan bahwa hal tersebut tak akan terjadi di hotelnya baik dulu maupun sekarang.
Miles dan suaminya mengambil alih hotel pada tahun 1973. Mereka tinggal di lantai atas dengan enam anak mereka, dan bekerja keras untuk bersaing dengan pub lain. Di tempat tersebut dulunya banyak pub yang bermunculan. Meski begitu, hubungan antar pemilik pub sangat baik. Mereka biasa meminjam gelas satu sama lain.
Miles juga mengalami masa-masa sulit ketika keadaan ekonomi memburuk sehingga dia harus bekerja keras mencari pinjaman. Begitu juga keadaan ekonomi buruk yang melanda daerah pelabuhan. Namun kerja kerasnya telah membuahkan hasil hingga sekarang restoran dan kafenya tetap berdiri dan ramai dikunjungi.
"Aku mencintai setiap menit pekerjaanku. Ini adalah kehidupan yang baik," pungkas Miles.
[kun]
KOTAK KOMENTAR
|