Harta
karun berupa ribuan koin emas ditemukan di dalam tanah di California,
Amerika Serikat, tahun lalu. Belakangan diketahui, koin peninggalan
Demam Emas abad ke-18 itu total bernilai lebih dari US$10 juta, atau
Rp116 miliar.
Diberitakan
Reuters, harta karun ini ditemukan oleh sepasang suami istri yang sedang mengajak anjing mereka
jalan-jalan. Mereka melihat kaleng karatan yang menyembul dari dalam
tanah, setelah diangkat, ada banyak koin emas di dalamnya.
Pasangan
ini kemudian melakukan penggalian lagi dan menemukan kaleng-kaleng
lainnya. Menurut ahli koin dari perusahaan mata uang Kagin's, David
McCarthy, terdapat lebih dari 1.400 koin emas dari tahun 1800an di dalam
kaleng-kaleng tersebut. Semuanya dalam kondisi baik, hanya sedikit
kotor terkena tanah.
Pasangan
itu menolak disebutkan namanya, untuk mencegah para pencari harta karun
menyambangi rumah mereka. Mereka lantas menyerahkan temuan tersebut
pada Kagin's untuk ditakar nilainya.
McCarthy
mengatakan, ini adalah temuan terbesar harta karun yang tertimbun di
dalam tanah. Ada 1.400 koin emas dengan nilai US$20, 50 koin US$10 dan
empat koin US$5. Salah satu koin diketahui adalah jenis No Motto Double
Eagle buatan tahun 1866 seharga satuannya US$1 juta, sekitar Rp11
miliar.
Tidak
diketahui siapa yang menyembunyikan koin emas buatan antara tahun 1847
dan 1894 ini. Kaleng yang digunakannya juga berasal dari abad ke-19.
McCarthy mengatakan kaleng-kaleng ini juga dipendam terpisah,
menunjukkan koin-koin itu tidak dikubur di waktu yang sama.
McCarthy
mengatakan bahwa Kagin's akan membantu menjual koin-koin itu di situs
Amazon. Contoh koinnya akan dipajang di pameran Asosiasi Numismatik
Amerika di Atlanta akhir bulan ini.
Pada
Demam Emas di California tahun 1848–1855, emas ditukarkan dengan nota
bank, atau persis seperti uang kertas saat ini. Sewaktu-waktu mereka
perlukan, nota itu bisa ditukarkan kembali menjadi emas. Emas itu
kemudian dibentuk menjadi koin dan disirkulasikan di seluruh Amerika.
(eh)
KOTAK KOMENTAR
|