Tomer
Kagan, pendiri Quixey, berusia 29 tahun, memiliki kemampuan meramal
masa depan. Ia bisa membayangkan sebuah tren teknologi di masa depan dan
bekerja sama dengan para peneliti untuk mewujudkannya.
Kagan merupakan anggota dari Machine Intelligence Research Institute dan bekerja pada National Science Foundation Futurist Project untuk membuat proyek-proyek masa depan.
Dilansir Business Insider, baru-baru ini Kagan memprediksi tren di masa depan yang sangat menakjubkan, terutama pada perubahan aktivitas kehidupan.
Pertama, Traveling Hospitals. Ini merupakan perangkat medis yang lebih kecil, kuat, dan mampu mendeteksi sejarah penyakit seseorang.
"Bayangkan, sebuah ambulans memiliki fasilitas ruang bedah dan dokter ahli. Di masa depan, seorang dokter akan mendatangi dan mengobati Anda," kata Kagan.
Kedua, restoran atau layanan lain yang bergerak. "Di masa depan akan ada bisnis yang bertempat di sebuah mobil. Misalnya, restoran di dalam mobil. Anda hanya tinggal masuk, lalu makan, kemudian turun setelah sampai di tujuan," jelas Kagan.
Ketiga, teknologi penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin, yang secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan manusia.
"Bayangkan robot yang mampu menyiapkan makanan pribadi secara otomatis. Robot ini bisa ditempatkan di mobil, nantinya mereka bertugas untuk menyiapkan makanan bagi pemiliknya," ujar Kagan.
Teknologi otomasi sudah diterapkan di beberapa restoran-restoran cepat saji. Terbatasnya tenaga manusia, membuat pemesanan dan penyiapan makanan dilakukan oleh mesin
Raih miliaran
Kemampuan Kagan dalam meramal masa depan telah dituangkan dalam idenya membuat startup Quixey, yaitu sebuah aplikasi mesin pencari yang telah digunakan oleh beberapa perusahaan, seperti Microsoft, Sprint, dan Ask.com.
"Quixey difokuskan untuk pencarian fungsional. Itu artinya dapat melakukan dan menemukan permintaan apapun yang Anda cari," kata Kagan.
Saat ini, Quixey sudah mendapatkan dana sebesar US$29 juta, atau setara Rp284 miliar dari para investor, termasuk dari Yahoo dan Google. "Quixey mampu mencari 100 juta aplikasi dalam sebulan," ujar Kagan.
Kagan merupakan anggota dari Machine Intelligence Research Institute dan bekerja pada National Science Foundation Futurist Project untuk membuat proyek-proyek masa depan.
Dilansir Business Insider, baru-baru ini Kagan memprediksi tren di masa depan yang sangat menakjubkan, terutama pada perubahan aktivitas kehidupan.
Pertama, Traveling Hospitals. Ini merupakan perangkat medis yang lebih kecil, kuat, dan mampu mendeteksi sejarah penyakit seseorang.
"Bayangkan, sebuah ambulans memiliki fasilitas ruang bedah dan dokter ahli. Di masa depan, seorang dokter akan mendatangi dan mengobati Anda," kata Kagan.
Kedua, restoran atau layanan lain yang bergerak. "Di masa depan akan ada bisnis yang bertempat di sebuah mobil. Misalnya, restoran di dalam mobil. Anda hanya tinggal masuk, lalu makan, kemudian turun setelah sampai di tujuan," jelas Kagan.
Ketiga, teknologi penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin, yang secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan manusia.
"Bayangkan robot yang mampu menyiapkan makanan pribadi secara otomatis. Robot ini bisa ditempatkan di mobil, nantinya mereka bertugas untuk menyiapkan makanan bagi pemiliknya," ujar Kagan.
Teknologi otomasi sudah diterapkan di beberapa restoran-restoran cepat saji. Terbatasnya tenaga manusia, membuat pemesanan dan penyiapan makanan dilakukan oleh mesin
Raih miliaran
Kemampuan Kagan dalam meramal masa depan telah dituangkan dalam idenya membuat startup Quixey, yaitu sebuah aplikasi mesin pencari yang telah digunakan oleh beberapa perusahaan, seperti Microsoft, Sprint, dan Ask.com.
"Quixey difokuskan untuk pencarian fungsional. Itu artinya dapat melakukan dan menemukan permintaan apapun yang Anda cari," kata Kagan.
Saat ini, Quixey sudah mendapatkan dana sebesar US$29 juta, atau setara Rp284 miliar dari para investor, termasuk dari Yahoo dan Google. "Quixey mampu mencari 100 juta aplikasi dalam sebulan," ujar Kagan.
KOTAK KOMENTAR
|