Andrew
Beal yang juga mempelajari matematika secara otodidak, merupakan orang
yang menelorkan rumus Beal Conjecture. Rumus ini telah memecahkan rumus
legendaris sebelumnya, Last Theorem, pada 1993 lalu.
Teori
Last Theorem merupakan rumus besutan Pierre de Fermat pada 1637.
Sepanjang ratusan tahun, rumus itu tak terpecahkan solusinya sampai
munculnya teori Beal Conjecture.
Teori
Last Theorem menyatakan tidak ada bilangan bulat a, b dan c yang dapat
memenuhi persamaan ax + bx = cx, dengan catatan bilangan bulat lebih
besar dari 2.
Sedangkan,
teori Beal Conjecture, menyatakan jika a, b, c, x, y, dan z semuanya
merupakan bilangan bulat dan x, y dan z lebih besar dari 2. Teori itu
terwujud dalam persamaan, ax + by = cz.
Nah, persamaan itu hanya mungkin terjadi dengan syarat bilangan a,b dan c merupakan bilangan prima.
Teori
Beal dianggap sebagai satu-satunya solusi untuk persamaan yang
dihasilkan oleh Fermat, dengan catatan a, b, dan c merupakan bilangan
prima.
Untuk
itu, melalui komunitas matematika, American Mathematical Society (AMS),
Andrew Beal menantang siapapun yang dapat memecahkan rumus Beal itu.
Ingin jadi jutawan mendadak? Tak ada salahnya Anda coba memecahkan soal Beal di tautan ini.
Dikutip
Dailymail, juru bicara AMS, Michael Breen, mengatakan bahwa menciptakan
sebuah solusi untuk sebuah persamaan lebih sulit.
Buktinya, selama ratusan tahun, lembaga matematika itu belum dapat mempublikasikan solusi problem matematika.
Andrew
Beal mengaku rela menggelar sayembara itu karena ingin menginspirasi
generasi muda agar tertarik pada profesi matematika dan sains.
Beal
sejatinya sudah membuka tantangan itu sejak 1997 lalu. Saat itu, ia
siap memberikan hadiah US$5.000, atau Rp49 juta kepada siapapun yang
bisa memecahkan solusi rumusan besutannya.
Karena tak ada yang bisa memecahkan, tawaran yang diberikannya semakin meningkat, hingga hari ini mencapai US$1 juta.
KOTAK KOMENTAR
|
|


