Sunday, 21 December 2014

Bocah yang Punya ALERGI LANGKA ini BERHASIL SEMBUH BERKAT Penciuman Anjing




komentar | baca - tulis komentar

Sejak berusia dua bulan, Kaelyn Krawcyzyk mengidap mastositosis parah, penyakit super langka yang dapat mengakibatkan reaksi alergi mematikan hanya karena terkena hal-hal sepele seperti panas atau obat-obatan tertentu. Namun seekor anjing menyelamatkan nyawanya.

Mastositosis merupakan penyakit yang menyebabkan akumulasi atau penumpukan sel mast yang abnormal di salah satu atau beberapa sistem organ sekaligus. Padahal ketika sel-sel mast diaktifkan, mereka dapat memicu peradangan alergi secara tiba-tiba.

Menurut Mastositosis Society, penyakit ini sangatlah langka dengan gejala dan tingkat keparahan yang beragam. Namun bagi KK, panggilan untuk Kaelyn, reaksi-reaksi alergi yang dialaminya bisa saja fatal dan dapat meningkat dengan cepat menjadi reaksi anafilaktik atau shock fatal.

"Reaksinya beragam, mulai dari kulitnya memerah hingga tekanan darah yang menurun drastis, muntah-muntah dan sesak napas," ungkap sang ibu, Michelle Krawzyck (39).

Tim dokter telah memperingatkan keluarga ini bahwa KK mungkin takkan pernah bisa bersekolah. "Mereka bilang itu tidaklah aman. Ia bisa saja langsung mengalami anafilaktik dengan cepat dan kita takkan pernah tahu apa pemicunya. Kami sangat terpukul," tambah Michelle.

Bocah berusia tujuh tahun asal Apex, North Carolina itu juga harus diawasi sepanjang malam karena orangtuanya khawatir berbagai hal, bahkan selimut hangat saja bisa menimbulkan reaksi alergi pada anaknya, atau mungkin lebih buruk dari itu.

Apalagi belakangan KK kerap mengalami infeksi pada ginjal dan harus bolak-balik ke rumah sakit. Dari situ dokter menemukan bahwa pemutih yang digunakan dalam prosedur operasi dan sejumlah zat kimia yang terkandung dalam anesthesia atau obat bius dapat memicu respons alergi yang berbahaya pada KK.

"Salah satu yang kami tahu ia berisiko tinggi terhadap anesthesia. Dan ia punya reaksi yang sangat buruk pada hal ini di masa lalu. Kulitnya memerah dan tekanan darahnya begitu rendah, dan ia juga mengalami sesak napas," kata ibu empat anak itu.

Tapi 18 bulan belakangan, orangtua KK menemukan 'pengawas' yang lebih baik, seekor anjing jenis terrier bernama JJ yang dapat mengendus adanya perubahan sel dalam tubuh KK sebelum bocah itu mengalami reaksi serius dan memberi peringatan kepada orang tuanya bahwa KK butuh pengobatan secepat mungkin.

JJ dilatih khusus untuk mengembangkan kemampuan penciumannya oleh Deb Cunningham, direktur program deteksi bau di Eyes Ears Nose and Paws, Chapel Hill, sebuah agensi jasa untuk anjing. JJ tumbuh di rumah Cunningham dan menjalani pelatihan intens selama 9 bulan untuk menjadi seekor anjing yang dapat mendeteksi (calon) pasien diabetes.

Sementara itu, keluarga Krawczycks sedang mencari seekor anjing yang dapat membantu memberikan peringatan kepada mereka ketika KK mengalami reaksi lalu memanggil Cunningham.

Cunningham pun bertanya apakah mastositosis dapat memunculkan bau tertentu, dengan harapan ia dapat melatih seekor anjing untuk mendeteksi adanya reaksi pada KK. Michelle juga diminta membawa sampel air liur dan potongan baju KK ketika ia mengalami reaksi sehingga JJ dapat dilatih untuk mendeteksi air liur dan keringatnya.

Hanya menjalani pelatihan selama satu bulan di bulan Januari, JJ dapat merespons salah satu reaksi alergi KK yang terburuk. "Ia mulai menjilati putri kami untuk membangunkannya. Padahal seluruh monitor jantung tampak normal. Lalu KK berkata jika ia merasa ada bola di dalam tenggorokannya. Ternyata ia mengalami pembengkakan. Empat menit setelah JJ memperingatkan kami, barulah monitornya mulai berubah," kisah Michelle seperti dikutip dari ABC News.

"Ternyata JJ bisa memperingatkan staf rumah sakit jauh lebih cepat daripada seluruh peralatan modern. Bahkan bisa dikatakan JJ adalah indikator yang lebih baik ketika terjadi sesuatu dibandingkan monitor apapun," imbuhnya. 

Minggu ini, tim dokter pun memperbolehkan JJ dan pelatihnya untuk menemani KK di dalam ruang operasi Duke University Medical Center. Dalam operasi untuk memperbaiki ginjal KK itu, JJ bertugas memperingatkan para ahli anestesi jika mungkin zat dalam obat bius memunculkan reaksi pada KK sehingga mereka dapat mencegahnya dengan obat lain sebelum kondisinya menjadi berbahaya.

"Saya begitu bangga pada JJ. Ia melampaui ekspektasi saya," tutur Cunningham.

Kini KK diperbolehkan bersekolah dengan didampingi JJ. Michelle juga ikut mendampingi KK dan duduk diam di pojok kelas sembari melakukan pekerjaannya. "Tapi karena JJ begitu sensitif sehingga saya bisa membiarkan KK melakukan apapun yang ia ingin lakukan hingga JJ memperingatkan saya untuk menghentikannya," ujarnya.






Sumber : Owunik . blogspot . com - yang unik, emang asyik :)

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

INFormasi... Gak Basii...

infosihh.blogspot.com

Mobile | Lintas.me
sansanichsan71@gmail.com
Back to Top
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...