Siapa yang tidak menyukai kisah-kisah heroik, menyentuh, atau alay yang diposting di Facebook? Meski banyak orang suka me-like postingan seperti itu, membuat status alay dan berlebihan di Facebook bisa membuat penciptanya pikun di masa muda. (Baca Juga): Kisah Nenek Bertarung dengan Komodo Bikin Geger Dunia
Tentu kita sadar bahwa tidak setiap kejadian yang terjadi di keseharian kita adalah sesuatu yang menarik untuk dibagikan ke Facebook atau jejaring sosial lain. Untuk mengakali hal itu, banyak pengguna yang akhirnya melebih-lebihkan kisah mereka di Facebook, bahkan cenderung terasa alay.
Sayangnya, berdasarkan penelitian psikolog terbaru, melebih-lebihkan, berbohong, atau membuat status yang tidak sama dengan kenyataan dapat membuat pengguna Facebook tadi mengalami amnesia digital.
Dengan berbohong di Facebook, pengguna-pengguna tersebut akan terbiasa merubah isi ingatan mereka agar lebih menarik 'Like'. Kebiasaan ini bila terus dilanjutkan secara intens diklaim dapat merusak ingatan mereka sendiri, yang berujung pada kepikunan. (Baca Juga): Gara-gara Server Bikin Kesalahan Konyol, Twitter Jadi "Down"
Celakanya, dalam beberapa kasus juga ditemukan masalah mental lain seperti ketakutan tanpa alasan jelas (paranoid) dan depresi karena merasa bersalah tidak mampu hidup seperti yang mereka tulis di status-status Facebook sebelumnya.
"Penelitian terbaru menunjukkan ingatan dengan sengaja dimodifikasi dan akhirnya berubah menjadi tidak akurat lagi sampai akhirnya hal itu merubah jati diri kita. Berusaha untuk tetap kompetitif (di jejaring sosial) memang normal, namun menolak keaslian diri kita adalah dampak buruk dari jejaring sosial," ujar Dr. Richard Sherry, psikolog dari Society for Neuropsychoanalysis, Daily Mail (29/12).
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh situs networking , Pencourage, korban utama dari amnesia digital itu adalah para remaja usia 18 hingga 24 tahun. Mereka ketahuan suka berbohong untuk melebih-lebihkan sebuah kejadian yang mereka alami di dunia nyata saat ditulis ulang di dunia maya. (Baca Juga): Perumpamaan Yang Inspiratif
Apakah Anda juga mengalami hal yang sama?
KOTAK KOMENTAR
|