Setiap orang pasti memiliki satu figur guru yang mengubah hidup. Inilah kisah Carolyn Densen James.
Carolyn mencari tahu keberadaan guru musiknya semasa SMA. Sang guru bernama Marty Hayes.
Carolyn yang tinggal di Frisco, Texas, ingin berterima kasih kepada Marty karena telah menginspirasinya untuk menjadi guru. Hal itu dilakukan Marty ketika menjadi guru Carolyn 35 tahun lalu.
"Dia sangat berharga bagi saya. Dia membuat semua orang merasa istimewa, dan bahwa mereka memiliki bakat tersendiri.
Tetapi Carolyn, yang kini berusia 62 tahun, akhirnya mengetahui bahwa mantan gurunya mengidap Lewy body dementia - sebuah komplikasi penyakit Alzheimer dan Parkinson. Carolyn sadar, Marty butuh bantuan.
Carolyn pun rutin mengunjungi Marty untuk membantunya membayar berbagai tagihan dan pergi ke rumah sakit. Kemudian Marty membeli rumah juga di Frisco. Tetapi, pada 2007, ketika kondisinya kian parah, Marty akhirnya pindah untuk tinggal bersama Carolyn dan keluarganya.
"Kami merasa Tuhan member tahu bahwa kamilah yang harus menolong dia. Saya merasa sangat bersyukur dapat melakukannya," imbuh Carolyn.
Marty, yang kini berusia 74 tahun menganggap Carolyn dan keluarganya sebagai hadiah dari Tuhan. "Mereka datang ke kehidupanku dan mengambil alih semua," tuturnya.
Sang guru kini membutuhkan bantuan dalam hampir semua aspek hidupnya. Tetapi mantan muridnya selalu ada untuk membantu Marty menyelesaikan berbagai kegiatan sehari-hari seperti memakai baju dan makan. Dan Marty pun tidak berhenti berbagi pengetahuan.
"Pesan saya (kepada para murid) adalah mereka memiliki potensi istimewa. Mereka harus selalu belajar dan tertawa dengan sesama serta menikmati semua itu," ujar Marty. (rfa)
KOTAK KOMENTAR
|