NASA
mengklaim menemukan galaksi paling jauh. Menggunakan Teleskop Hubble
dan Spitzer, badan antariksa Amerika Serikat ini menemukan kelompok
galaksi Abell2744 Y1.
Dilansir
Ibtimes, dua teleskop luar angkasa NASA, Spitzer dan
Hubble menemukan galaksi yang diyakini oleh peneliti merupakan galaksi
yang paling jauh. Galaksi Abell2744 Y1 ini menarik bagi ilmuwan.
Abell2744
Y1 bisa membantu astronom melihat kembali ketika alam semesta berusia
650 juta tahun lalu. NASA mengatakan, umur alam semesta mencapai 13,8
miliar tahun.
Galaksi
yang baru ditemukan ini berukuran 30 kali lipat lebih kecil
dibandingkan galaksi Bima Sakti. "Hanya beberapa galaksi pada jarak yang
besar ini yang dikenal," tutur Jason Surace dari NASA's Spitzer Science
Center di California Institute of Technology, Pasadena.
Lebih
lanjut ia mengatakan, ada program misi luar angkasa Frontier Fields
yang sedang dikerjakan untuk menemukan lebih banyak galaksi yang
letaknya sangat jauh atau galaksi yang redup. "Ini adalah gambaran dari
apa yang akan datang," ungkapnya.
Program
ini menurut NASA mendorong batas-batas mengenai seberapa jauh astronom
dapat melihat galaksi yang terjauh di alam semesta. Peneliti menggunakan
teknologi gelombang multi-panjang Great Observatories seperti Chandra
X-Ray Observatory dan Compton Gamma Ray Observatory.
NASA mengungkapkan, teleskop Spitzer bisa mendeteksi cahaya inframerah dan teleskop Hubble mampu melihat cahaya inframerah.
Gambar
yang ditangkap Hubble akan digunakan untuk melihat kandidat galaksi
jauh. Sementara Spitzer diperlukan untuk menentukan keberadaan galaksi.
Data Spitzer juga digunakan untuk membantu menentukan ada berapa banyak
bintang di galaksi tersebut. (ahl)
KOTAK KOMENTAR
|
|


