Naturalist sekaligus broadcaster Sir David Attenborough mengatakan "Apa kita senang jika cucu kita kelak tidak akan pernah melihat gajah secara langsung kecuali dari buku ?". Hal itu didasari dari semakin berkurangnya habitat makhluk hidup.
Tahun 2014 diperingati 100 tahun punahnya Ectopistes migratorius sejenis merpati yanh hidup di kawasan Amerika Utara. Baru-baru ini, seekor Badak Putih (Northern White Rhino) berumur 44 tahun mati di kebun binatang San Diego dan diketahui hanya tersisa 5 ekor badak putih lainnya yang semua hidup di penangkaran.
Sayang banget kan gan anak-cucu kita ga akan bisa liat makhluk luar biasa ini, bahkan mungkin kita juga belum pernah liat secara langsung
Sudah Punah 100 Tahun lalu
Angalifu, Mati 14 Desember 2014 di Kebun Binatang San Diego
faktanya lusinan spesies mati tiap hari dikarenakan degradasi habitat, polusi dan penangkapan liar. Dan ini adalah pemusnahan skala besar yang sudah dilakukan beberapa dekade lalu, setelah itu kita yang menanggung semuanya dan harus mencoba memperbaikinya.
Perburan liar dan degradasi habitat menjadi ancaman si Kucing besar yang memiliki bulu yang indah ini. Ditemukan di perbatasan Rusia dan China, habitat yang rusak menyebabkan mereka kehilangan mangsanya. Sekitar 30 ekor saja dari spesies ini yang hidup di alam bebas.
Perusakan hutan, perburuan liar serta konflik antara masyarakat dan gajah yang masuk pemukiman mengakibatkan Gajah Sumatra, yang merupakan spesies gajah terkecil ini, tak mampu bertahan hidup lebih lama, hanya sekitar 2400 ekor saja yang hidup di alam, meski demikian perkembangbiakan serta rasio kelamin gajah yang tidak seimbang menyebabkan sulitnya gajah ini untuk di kultur. Apalagi perburuan liar dan penjualan gading dipasar gelap terus merajalela
Dari 5 spesies badak, badak ini menjadi badak yang paling terancam setelah badak putih. Hanya 35 ekor yang hidup di TN Ujung Kulon. Perburuan secara besar-besar an dilakukan pada jaman kolonial, harga tanduk yang sangat mahal menyebabkan perburuan itu masih terus berlanjut. Sangat terancam punah dikarenakan bencana alam, perburuan serta sulitnya kultur badak.
Salah satu penyu besar yang ditemukan di Indonesia. Sarangnya banyak di pantai Papua. Perusakan wilayah pesisir, perburuan telur penyu, penangkapan penyu serta terperangkap jaring nelayan menjadi masalah serius si penyu ini. Seperti diketahui penyu akan kembali ke wilayah dimana dia menetas untuk menyimpan telur lalu kembali laut, pembangunan wilayah pesisir mengganggu siklus penyu itu
Virus ebola mengancam gorilla ini, sekitar 90% gorilla di Gabon's Minkébé Forest mati karena terinfeksi ebola. Selain itu banyaknya yang memelihara bayi gorila mengakibatkan sulitnya si gorila ini berkemban
Disebut sebagai Unicorn Asia, Saola jarang terlihat di alam liar, spesies pastinya tidak begitu diketahui. Lebih parahnya lagi spesies ini tidak ada dipenangkaran, sekitar selusinan sampai seratusan yang hidup di alam liar. Di Vietnam dan Laos dagingnya di perjualbelikan sedangkan di China sebagai obat tradisional. Hilangnya habitat mempengaruhi populasi spesies ini
vaquita adalah spesies dari hewan laut yang paling terancam punah, hanya sekitar 100 ekor saja yang hidup di laut lepas. Kebanyakan mati dikarenakan terperangkap jaring, lalu beberapa ada yang memang ditangkap dan diperjual belikan.
Kucing terbesar ini diburu untuk diambil kulit dan digunakan sebagai obat tradisional di china, pemburuan liar terus saja dilakukan meski keberadaannya dialam liar hanya sekitar 400-500 ekor saja.
Gorilla Gunung di temukan di gunung Virunga perbatasan Uganda, Rwanda dan Kongo. Perburuan, Perusakan Habitat, dan penyakit yang menyerang menyebabkan Gorila ini sulit bertahan hidup di alam bebas. Hanya sekitar 880 ekor yang hidup di alam bebas.
Hidup di Madgascar dengan status terancam punah, hanya 60 saja yang ada di alam liar. Dan 150 ekor di penangkaran. Ilegal logging menjadi biang utama cepat punahnya spesies iini.
Pengembangan wilayah perkebunan merusak habitat asli orang utan sumatra. Setelah habitat rusak, akibat penebangan liar juga mengakibatkan hilangnya makanan mereka. Sekitra 7300 ekor saja yang hidup di alam liar, dengan percepatan perusakan hutan saat ini, cepat atau lambat spesies ini akan punah
Penjualan ilegal culanya sudah dilakukan semenjak masa kolonial, perburuan terus terjadi hingga saat ini. Harganya cula yang mahal menyebabkan kebanyakan badak di eksploitasi begitu saja. Hanya 4848 spesies yang tersisa di dunia
Pesut Mahakam salah satu sub spesies dari pesut Lumba-lumba Air tawar. Berdasarkan catatan International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), Orceaella brevirostis di Sungai Mahakam berada dalam status sangat terancam punah. Hasil penelitian Yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) pun mencatat hanya 90 ekor pesut yang masih berada di perairan sungai Mahakam pada 2007.
KOTAK KOMENTAR
|