
Gus MIftah mengajak PSK berbuka puasa bersama di restoran di Yogyakarta, Kamis 25 Juni 2015.
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Winomartani Sleman Gus Miftah, menggelar buka puasa dan pengajian bersama PSK Sarkem Yogyakarta. Dalam acara itu, 100 mukena dan 100 sajadah dibagikan langsung kepada mereka.
"Sesuai janji di Sarkem ini akan berlangsung sebulan sekali dan (restoran) Westlake bisa memfasilitasi buka puasa bersama dan membagi mukena dan sajadah bagi rekan Sarkem," kata Gus Miftah di Westlake Resto Yogyakarta.
Tak hanya itu, komunitas yang dinilai termarjinal juga diundang dalam acara itu. Mereka berasal dari kalangan anak jalanan.
"Mayoritas dari PSK dan rekan anak jalanan dan semua pihak yang dianggap termarjinalkan kita hadirkan saat ini. Termasuk mbak salon yang kesannya identik dengan seperti itu," ujar dia.
Kiai nyentrik ini mengaku tidak mempunyai kepentingan apapun dalam kegiatan buka puasa bersama PSK dan anak jalanan ini. Kedatangan mereka sangat disyukuri. Sebab keikutsertaan mereka dalam pengajian dinilai lebih sulit dibanding mengundang anak panti asuhan.
Menurut Gus Miftah, ratusan warga ini bersedia hadir ke pengajiannya
lantaran menganggap ada pihak yang fokus mengurus mereka. Ia berharap
ada perubahan yang baik usai mereka mengikuti pengajian itu.
"Kok mereka antusias dan saya bersyukur tanpa takut dihakimi atau didiskreditkan. Yang jelas hari ini, sebelum lima waktu, kini sudah ada yang salat. Maka itu apabila kendala mukena, kami bagikan," ujar Gus Miftah.
Gus Miftah mengatakan, setiap orang tidak berhak mendiskreditkan kesalahan orang lain. Karena PSK dan anak jalanan juga bisa berbuat kebajikan kendati dianggap penuh dosa.
"Setiap manusia itu tidak punya hak untuk justifikasi kepada orang lain," ujar dia.
Sekjen Organisasi Laskar Yogya Putut Wahyu mengatakan, ada sekitar 150 orang dari PSK hingga anak jalanan datang ke Westlake Resto dengan menggunakan bus. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian organisasinya kepada mereka yang termarjinalkan secara sosial.
"Apapun beritanya dari sisi buruk maka ada hal baik (pada mereka). Dan harapannya bisa mencerahkan dan kembali pada jalan normal. Kita tawarkan dan mereka mau," ucap Putut. "Kita akan rutinkan bulanan atau tri wulanan. Jika bukan kita sendiri yang peduli, siapa lagi."
Manajer Westlake Resto Widya menyatakan sangat mendukung kegiatan keagaamaan di restorannya. Setiap orang akan disambut baik di resto ini.
"Jadi untuk membuat buka bersama, kami apresiasi tinggi. Siapapun tamunya kami akan sambut dengan sebaiknya dan kami dukung penuh," tukas Widya.
"Sesuai janji di Sarkem ini akan berlangsung sebulan sekali dan (restoran) Westlake bisa memfasilitasi buka puasa bersama dan membagi mukena dan sajadah bagi rekan Sarkem," kata Gus Miftah di Westlake Resto Yogyakarta.
Tak hanya itu, komunitas yang dinilai termarjinal juga diundang dalam acara itu. Mereka berasal dari kalangan anak jalanan.
"Mayoritas dari PSK dan rekan anak jalanan dan semua pihak yang dianggap termarjinalkan kita hadirkan saat ini. Termasuk mbak salon yang kesannya identik dengan seperti itu," ujar dia.
Kiai nyentrik ini mengaku tidak mempunyai kepentingan apapun dalam kegiatan buka puasa bersama PSK dan anak jalanan ini. Kedatangan mereka sangat disyukuri. Sebab keikutsertaan mereka dalam pengajian dinilai lebih sulit dibanding mengundang anak panti asuhan.

Gus Miftah buka bersama PSK di Weslake Reto Yogyakarta, Kamis 25 Juni 2015. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)
"Kok mereka antusias dan saya bersyukur tanpa takut dihakimi atau didiskreditkan. Yang jelas hari ini, sebelum lima waktu, kini sudah ada yang salat. Maka itu apabila kendala mukena, kami bagikan," ujar Gus Miftah.
Gus Miftah mengatakan, setiap orang tidak berhak mendiskreditkan kesalahan orang lain. Karena PSK dan anak jalanan juga bisa berbuat kebajikan kendati dianggap penuh dosa.
"Setiap manusia itu tidak punya hak untuk justifikasi kepada orang lain," ujar dia.
Sekjen Organisasi Laskar Yogya Putut Wahyu mengatakan, ada sekitar 150 orang dari PSK hingga anak jalanan datang ke Westlake Resto dengan menggunakan bus. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian organisasinya kepada mereka yang termarjinalkan secara sosial.
"Apapun beritanya dari sisi buruk maka ada hal baik (pada mereka). Dan harapannya bisa mencerahkan dan kembali pada jalan normal. Kita tawarkan dan mereka mau," ucap Putut. "Kita akan rutinkan bulanan atau tri wulanan. Jika bukan kita sendiri yang peduli, siapa lagi."
Manajer Westlake Resto Widya menyatakan sangat mendukung kegiatan keagaamaan di restorannya. Setiap orang akan disambut baik di resto ini.
"Jadi untuk membuat buka bersama, kami apresiasi tinggi. Siapapun tamunya kami akan sambut dengan sebaiknya dan kami dukung penuh," tukas Widya.
KOTAK KOMENTAR
|
ARTIKEL TERKAIT
Berita
- Wanita Tenteng Kepala Bayi sambil Teriak Allahu Akbar dan Benci Demokrasi
- Presenter ZjaarTV Bawakan Berita dengan Setengah Telanjang
- Waduh! Siulan Saipul Jamil Ini Menyeret Korban Kedua Kehubungan Lebih Intim di Rumah
- Rio Haryanto Jajal Mobil MRT05
- Sebagian PSK Kalijodo Bertahan di Kolong Tol Pluit?
- Film 'Batman v Superman' Berdurasi Dua Setengah Jam
- Inikah Sosok 'DS' yang Melaporkan Saipul Jamil dalam Kasus Pelecehan Seksual?
- Setelah 10 tahun Kakek Ini Ditemukan Google Map Di Dasar Danau
- Pria Yang Menangkap Wanita Yang Melompat Dari Lantai 11
- Mengintip Arisan Para Tante Berhadiah Brondong
- Masifnya LGBT di Indonesia karena disokong duit miliaran oleh UNDP
Unik
- Band Indonesia yang punya nama unik, kamu pernah dengar lagunya?
- Berhenti Kerja, Pria Ini Traveling Untuk Berburu Pokemon
- Gila! Manusia Ini Menggugat Tuhan Ke Pengadilan
- Mengejutkan Wanita Melahirkan Tanpa Hamil
- Tanpa Pasangan Orang Ini Menikah Dengan Dirinya Sendiri
- Ada Ada Saja Jasa Sewa Paling Aneh Di Dunia
- Di Kebun Binatang Ini, Hewan Dibiarkan Mati Kelaparan Hingga Menjadi Mumi
- Heboh, Bocah Ini Menjadi Bukti Reinkarnasi Itu Ada
- Pria Tua Ini Telepon 911 untuk Minta Makan, Akhirnya Mengejutkan
- Rahasia Terbesar Umat Manusia ini Lenyap Karena Kematian Mereka
- Nenek Super Cantik yang Keseksiannya Bikin Pria Muda Gemetar