Sejumlah berita online di Malaysia memberitakan kisah hidup kakek Suadi. Mereka juga membandingkan kakek Suadi seperti seorang pengemis yang seharusnya tidak perlu lagi bekerja di usia senjanya. Di Malaysia pekerjaan sebagai seorang pengemis dipandang negatif. Lantaran banyak pengemis palsu yang berkeliaran di kota-kota besar di Malaysia. Sedangkan di Indonesia pengemis bukanlah sindikat melainkan sebuah pilihan hidup. Dan kakek Suadi adalah salah satu contoh profesi mengemis adalah pilihan. Sementara itu, saat diwawancarai, kakek Suadi mengaku dalam sehari ia bisa memperoleh pendapatan sebesar 30 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 100 ribu.
Bahkan dari profesinya sebagai "pengemis winnie the pooh" tak jarang menghasilkan pendapatan lebih dari Rp 500 ribu atau 140 Ringgit Malaysia sehari.
Ia mengaku tak bisa berhenti menjadi seorang badut winnie the pooh lantaran tak ada pekerjaan lain yang bisa ia kerjakan, Disamping faktor usia, ia juga mengidap berbagai penyakit. Meskipun demikian, banyak juga para pengguna media sosial di Malaysia dan Indonesia meminta kakek Suadi bekerja dan berharap pemerintah setempat memberikan perhatian kepada kakek Suadi.
KOTAK KOMENTAR
|