Bayangkan skenario ini. Anda sedang menunggu, atau baru selesai
mengerjakan shalat sunat tarawih. Anda keluarkan ponsel dan mengambil
gambar sendiri 'selfie' atau mungkin juga 'wefie'.
Gambar tersebut kemudian diunggah pula melalui situs media sosial
milik Anda seperti Facebook atau Instagram - yang memperlihatkan anda
masih lengkap dengan mukenah dan sebagainya.
Dilansir Mynewshub, seorang da'i terkenal dan mantan mufti Johor,
Datuk Nooh Gadut mengatakan, perbuatan 'selfie' setelah shalat atau
tarawih di masjid dan menyiarkannya di media sosial dengan niat riak dan
ingin pamer, bisa menghilangkan pahala ibadah.
Ketua Dewan Agama Negeri Johor itu menambahkan, penjelasan itu sudah
jelas di dalam doa Iftitah yang dibaca setiap kali shalat, menambahkan,
fokus ibadah adalah khusyuk dalam shalat dan fokus.
"Selama beribadah ini, kita sepatutnya harus meninggalkan sejenak
alam dunia dan bukan menunjukkan kita sudah beribadah untuk dibagikan ke
seluruh dunia," tambahnya
"Apa tujuan kita ke masjid? Apakah kita akan memberitahu ingin
bergambar 'selfie'? Di situ keikhlasan beribadat sudah tidak ada, " ujar
Nooh yang dikutip situs stasiun berita Astro Awani.
Dia juga menambahkan bahwa merekam 'selfie' setelah menunaikan ibadah
juga dikhawatirkan dapat membatalkan perasaan khusyuk dan keikhlasan
selama bulan Ramadan.
"Riak takabur menghilangkan pahala ibadah. Kita tanya diri sendiri
nak solat atau selfie? Malu ketika dunia melihat sikap orang Islam yang
berselfie dan menunjuk di situs sosial, " katanya.
KOTAK KOMENTAR
|
|
