Wanita sedang haid masih bisa beribadah saat bulan Ramadan dengan melakukan amalan ini.
Mumpung hari ini masih bulan Ramadan yang penuh berkah.
Sudah pasti banyak yang berlomba-lomba menimbun amal kebaikan nih. Alhamdulillah.
Tapi bagi wanita, pasti sebagian belum bisa puasa penuh selama 30 hari, dan menjalankan ibadah sunnah lainnya.
Tapi jangan khawatir smart woman, ada beberapa amalan yang bisa kamu lakukan diwaktu haid. Jadi Ramadanmu tahun ini lebih bermakna;
1. Memperbanyak Dzikir kepada Allah
Membaca dzikir mutlak sebanyak mungkin, seperti memperbanyak tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan zikir lainnya.
Ulama sepakat wanita haid atau orang junub boleh membaca dzikir. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 25881).
Berdzikir dan berdoa. Baik yang terkait waktu tertentu, misalnya doa setelah adzan, doa seusai makan, doa memakai baju atau doa hendak masuk WC, dan banyak lagi yang bisa dilakukan. Kalau belum pada hafal, hafalan dulu yuk.
2. Menghadiri Majelis-Majelis Ta’lim.
Setiap bulan Ramadan pasti banyak sekali majelis ta’lim yang diadakan oleh remaja masjid atau intansi agama lain. Jadi aktif ya smart woman buat menghadiri majlis ta’lim, supaya ilmu agamanya bertambah.
3. Membaca Buku-Buku Agama.amalan membaca buku agama
Sekalipun di sana ada kutipan ayat Al-Quran, namun para ulama sepakat itu tidak dihukumi sebagaimana Al-Quran, sehingga boleh disentuh. Jadi, enggak apa-apa mengisi waktu di masa haid dengan memperkaya ilmu melalui buku. Itu boleh.
4. Bergaul dengan Orang-Orang Shalihah yang dapat Menjaga Semangatnya
Mendengarkan ceramah, bacaan Al-Quran atau semacamnya.
Bahkan lebih baik jika mengulang hafalan Al-Qur’an.
2. Menghadiri Majelis-Majelis Ta’lim.
Setiap bulan Ramadan pasti banyak sekali majelis ta’lim yang diadakan oleh remaja masjid atau intansi agama lain. Jadi aktif ya smart woman buat menghadiri majlis ta’lim, supaya ilmu agamanya bertambah.
3. Membaca Buku-Buku Agama.amalan membaca buku agama
Sekalipun di sana ada kutipan ayat Al-Quran, namun para ulama sepakat itu tidak dihukumi sebagaimana Al-Quran, sehingga boleh disentuh. Jadi, enggak apa-apa mengisi waktu di masa haid dengan memperkaya ilmu melalui buku. Itu boleh.
4. Bergaul dengan Orang-Orang Shalihah yang dapat Menjaga Semangatnya
Mendengarkan ceramah, bacaan Al-Quran atau semacamnya.
Bahkan lebih baik jika mengulang hafalan Al-Qur’an.
Hal ini akan mempertemukan kamu dengan banyak orang yang
shalihah, yang bersama-sama mengkaji bacaan Al-Qur’an dan mendengarkan
ceramah.
5. Bersholawat pada Nabi
Amalan ini sangat mudah dilakukan, baik saat haid atau tidak haid. Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah keharusan, supaya kelak mendapatkan syafaatnya di hari kiamat. Amiin.
6. Membaca Al-Ma’tsurat di Waktu Pagi dan Sore
Boleh menyentuh ponsel atau tablet yang ada konten Al-Qurannya. Karena benda semacam ini tidak dihukumi Al-Quran. Sehingga, bagi wanita haid yang ingin tetap menjaga rutinitas membaca Al-Quran, sementara dia tidak memiliki hafalan, bisa menggunakan bantuan alat, komputer, atau tablet atau semacamnya.
7. Bersedekah
Memberikan sebagian rizki yang kita miliki untuk orang lain tidak perlu menunggu waktu haid kan, seperti infak, atau amal sosial keagamaan lainnya.
5. Bersholawat pada Nabi
Amalan ini sangat mudah dilakukan, baik saat haid atau tidak haid. Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah keharusan, supaya kelak mendapatkan syafaatnya di hari kiamat. Amiin.
6. Membaca Al-Ma’tsurat di Waktu Pagi dan Sore
Boleh menyentuh ponsel atau tablet yang ada konten Al-Qurannya. Karena benda semacam ini tidak dihukumi Al-Quran. Sehingga, bagi wanita haid yang ingin tetap menjaga rutinitas membaca Al-Quran, sementara dia tidak memiliki hafalan, bisa menggunakan bantuan alat, komputer, atau tablet atau semacamnya.
7. Bersedekah
Memberikan sebagian rizki yang kita miliki untuk orang lain tidak perlu menunggu waktu haid kan, seperti infak, atau amal sosial keagamaan lainnya.
KOTAK KOMENTAR
|