
YouTube
Litopedion adalah kondisi dimana janin berkembang, meninggal dunia dan membatu di luar uterus.Seorang nenek berusia 90 tahun terjatuh dan dilarikan ke rumah sakit di Kota San Antonio, Chili.
Saat diperiksa menggunakan sinar-X, para dokter terkejut melihat ada janin membatu di dalam perutnya. Janin itu beratnya sekitar 2 kilogram. Fenomena ini dikenal dengan lithopedion, terjadi ketika janin meninggal selama kehamilan dan membatu di luar uterus.
Menurut dokter, janin sudah ada di perut wanita sejak 50 tahun lalu dan kini kondisinya sudah membatu. Marco Vargas Lazo, direktur rumah sakit menyebutkan kasus itu "sangat-sangat langka." Demikian dilaporkan kantor berita Efe. Dari tes sinar-X tampak janin itu berukuran 'besar, sudah berkembang dan mengisi semua rongga dalam perut,' katanya. Meskipun masalah yang diderita nenek itu sudah diketahui, ia malah dipulangkan.
Para dokter mengatakan tak mungkin untuk mengangkat janin yang
membatu tersebut. Sebab, operasi yang harus dilakukan sangat beresiko
bagi pasien seumurnya. Lithopedion atau Litopedion yang dikenal juga sebagai bayi batu,
adalah ketika janin meninggal dunia disaat sang ibu mengalami kehamilan
abdominal. Posisi bayi di dalam rongga perut menyebabkannya susah keluar.
Sedangkan ukuran bayi terlalu besar untuk diserap kembali oleh tubuh. Akibatnya bayi yang mati itu mengalami kalsifikasi atau pembatuan oleh kalsium untuk mencegah terjadinya infeksi pada organ ibu.

Biasanya bayi batu baru ditemukan sekian puluh tahun kemudian, setelah pasien memeriksakan diri karena alasan lain, atau menjalani pemeriksaan yang melibatkan sinar-X.
Litopedion tertua sejauh ini adalah seorang wanita berusia 94 tahun yang mengandung bayi batu selama 60 tahun.

Biasanya bayi batu baru ditemukan sekian puluh tahun kemudian, setelah pasien memeriksakan diri karena alasan lain, atau menjalani pemeriksaan yang melibatkan sinar-X.
Litopedion tertua sejauh ini adalah seorang wanita berusia 94 tahun yang mengandung bayi batu selama 60 tahun.
Kasus litopedion sangat langka. Menurut Sao Paulo Medical Journal
dalam rilis tahun 2000, fenomena ini terjadi 1,5 sampai 1,8 persen
dalam kehamilan abdominal (kehamilan di rongga perut).
"Kurang dari 300 kasus dalam 400 tahun terakhir yang tercatat di literatur medis dunia," jelas jurnal itu dilansir Newser. Tampaknya jumlah kasus ini 2/3 ditemukan pada wanita yang sudah berusia di atas 40 tahun, dengan janin membatu dalam rentang mulai dari 4 hingga 60 tahun.
Sejauh ini, litopedian pertama yang diketahui, dialami seorang wanita bernama Chatri asal Perancis. Ia hamil pertama kali di usia 40 tahun pada 1554. Namun, tak pernah melahirkan walaupun sudah pecah ketuban. Setelah kematiannya di usia 68 tahun, sang suami meminta dokter untuk memeriksa tubuh Chatri. Akhirnya ditemukan bayi perempuan yang membatu pada 1582.
Kasus terakhir sebelum yang tahun ini dialami seorang wanita berusia 84 tahun asal Brazil. Nenek tersebut masuk rumah sakit di Natividadi, negara bagian Tocantins karena mengeluhkan sakit perut dan kepala pusing. Saat tes sinar-X, dokter malah menemukan janin berusia 20 hingga 28 minggu yang membatu selama 40 tahun. Nenek itu kemudian dirujuk ke rumah sakit Porto Nacional untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun dia menolak janinnya diangkat, walaupun dokter berharap dia berubah pikiran.
"Kurang dari 300 kasus dalam 400 tahun terakhir yang tercatat di literatur medis dunia," jelas jurnal itu dilansir Newser. Tampaknya jumlah kasus ini 2/3 ditemukan pada wanita yang sudah berusia di atas 40 tahun, dengan janin membatu dalam rentang mulai dari 4 hingga 60 tahun.
Sejauh ini, litopedian pertama yang diketahui, dialami seorang wanita bernama Chatri asal Perancis. Ia hamil pertama kali di usia 40 tahun pada 1554. Namun, tak pernah melahirkan walaupun sudah pecah ketuban. Setelah kematiannya di usia 68 tahun, sang suami meminta dokter untuk memeriksa tubuh Chatri. Akhirnya ditemukan bayi perempuan yang membatu pada 1582.
Kasus terakhir sebelum yang tahun ini dialami seorang wanita berusia 84 tahun asal Brazil. Nenek tersebut masuk rumah sakit di Natividadi, negara bagian Tocantins karena mengeluhkan sakit perut dan kepala pusing. Saat tes sinar-X, dokter malah menemukan janin berusia 20 hingga 28 minggu yang membatu selama 40 tahun. Nenek itu kemudian dirujuk ke rumah sakit Porto Nacional untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun dia menolak janinnya diangkat, walaupun dokter berharap dia berubah pikiran.
KOTAK KOMENTAR
|
ARTIKEL TERKAIT
Medis
- Mengejutkan Wanita Melahirkan Tanpa Hamil
- Apakah Anda Punya Kecenderungan Suka Sesama Jenis? Coba Ikuti Tes Ini
- Nenek Yang Berumur 76 Tahun Ini Masih Menyusui Anaknya Yang Sudah Berumur 46 Tahun Di KFC
- Menolak Jadi Pria, Bocah Ini Cabut Kemaluannya Sendiri
- ASTAGHFIRULLAH,,, ASIK BERCINTA DENGAN PSK PRIA INI TEWAS MENDADAK DAN 'ITU' NYA MASIH MENEMPEL DI 'ITU' NYA WANITA. IHHHH KOK BISA???
- Ternyata Kulit Telur Bisa Usir Hama Tikus, jadi Pupuk, hingga Mengatasi Saluran Air Tersumbat
- DADA Palsunya Meledak, Mantan Miss Inggris Nyaris Tewas
- Inilah Bahaya Virus Zika pada Janin yang Wajib di Ketahui para Ibu-ibu Hamil
- Foto Romantis Ini Punya Akhir Yang Menyedihkan
- Posisi Bercinta Ini Bisa Hindari Ejakulasi Dini
- Mengejutkan, Reaksi Wanita Penyuka Sesama Jenis Saat Memegang Kelamin Pria
Unik
- Band Indonesia yang punya nama unik, kamu pernah dengar lagunya?
- Berhenti Kerja, Pria Ini Traveling Untuk Berburu Pokemon
- Gila! Manusia Ini Menggugat Tuhan Ke Pengadilan
- Mengejutkan Wanita Melahirkan Tanpa Hamil
- Tanpa Pasangan Orang Ini Menikah Dengan Dirinya Sendiri
- Ada Ada Saja Jasa Sewa Paling Aneh Di Dunia
- Di Kebun Binatang Ini, Hewan Dibiarkan Mati Kelaparan Hingga Menjadi Mumi
- Heboh, Bocah Ini Menjadi Bukti Reinkarnasi Itu Ada
- Pria Tua Ini Telepon 911 untuk Minta Makan, Akhirnya Mengejutkan
- Rahasia Terbesar Umat Manusia ini Lenyap Karena Kematian Mereka
- Nenek Super Cantik yang Keseksiannya Bikin Pria Muda Gemetar