Para pendekar dari Nusantara sebenarnya tidak kalah sakti dengan para pendekar lain di luar Nusantara. Tokoh-tokoh ini mungkin dibuat karena terinspirasi tokoh-tokoh persilatan China.
Tokoh persilatan China antara lain Kwee Cheng, Yoko, atau Thio Bu Kie, tetapi tokoh-tokoh milik Nusantara terasa jauh lebih membumi dan lebih menyatu dengan budaya kita. Mau tau siapa saja mereka? Simak Yuk!
1. Brama Kumbara
Bagi generasi 80an dan 90an, nama ini pasti sudah tidak asing lagi. Jagoan ini selalu muncul di radio-radio terkemuka di seluruh Indonesia. Setiap sore setiap orang berkumpul di dalam rumah dan mengelilingi radio hanya untuk mendengarkan kisah petualangannya. Cerita yang dikarang oleh Niki Kosasih ini berlangsung selama bertahun-tahun dan sempat diangkat ke layar lebar dan layar kaca dengan judul Saur Sepuh.Brama Kumbara sendiri adalah keturunan seorang raja yang dikudeta. Petualangan Brama yang berani dan punya sifat ksatria ini kemudian membawanya bertemu dengan seorang kakek sakti yang ternyata adalah kakek kandungnya, dan mantan raja pula. Dari beliau Brama mempelajari berbagai ilmu sakti seperti ‘Serat Jiwa’, ‘Lampah Lumpuh’, dll.
Brama kemudian berhasil menumbangkan raja lalim dan mengambil kembali tahta yang dulu diambil dari ayahnya. Dalam petualangannya Brama ditemani adik tirinya Mantili. Ia memiliki 2 orang istri, dan seorang ‘fans’ berat bernama Lasmini yang benci/cinta kepadanya. Petualangan Brama kemudian dilanjutkan oleh anak-anak dan keturunannya.
Pada siaran radio, tokoh Brahma diperankan oleh Ferry Fadli yang kemudian membawanya menjadi legenda dubber dan pengisi suara di Indonesia. Di film ia diperankan oleh Fendy Pradhana.
2. Wiro Sableng
Jagoan yang berlagak seperti orang gila ini adalah idola bagi para penggemar silat. Ia muncul dalam novel tulisan Bastion Tito (ayah dari Vino G Bastian). Kemunculannya pertama kali di akhir dekade 80an.Wiro bernama asli Wira Sulaksana. Orang tuanya dibunuh saat ia masih kecil, ia kemudian diasuh oleh seorang nenek sakti yang juga berlagak gila, bernama Sinto Gendeng. Dari gurunya itu, Wiro mewarisi berbagai macam kesaktian seperti pukulan Sinar Matahari, Pukulan Angin Es, Pukulan Kunyuk Melempar Buah, dll. Ia pun diberikan senjata sakti oleh Sinto Gendeng berupa kapak sakti Naga Geni 212, serta beberapa benda lain.
Petualangan Wiro membawanya ke tempat-tempat eksotis, bertemu banyak orang, terutama wanita-wanita cantik, serta mempelajari kesaktian dari berbagai guru. Penulisan yang mantap disertai dengan penggambaran tempat yang detail serta budaya yang kaya, membuat novel ini laris manis.
Novel ini sangat digemari sehingga diterbitkan ulang pada tahun 94. Juga dibuatkan film dan serial silatnya. Aktor yang paling dikenal masyarakat sebagai Wiro Sableng adalah Ken Ken.
3. Si Buta dari Gua Hantu
Petualangan jagoan ini berawal dari sebuah komik yang merupakan karya dari komikus Ganes TH di tahun 1967. Berkisah tentang seorang pemuda bernama Barda Mandrawata, murid sebuah perguruan silat. Pada suatu peristiwa, seluruh orang di perguruannya termasuk ayah dan tunangannya tewas oleh seorang bernama ‘Si Mata Malaikat’.Dalam perjalanannya menuntut balas, Barda terdampar di sebuah gua dan menjadi buta. Kebutaannya ini justru membuatnya mampu mempelajari ilmu silat sakti bahkan juga mendapatkan pakaian dari kulit kadal raksasa. Ia kemudian berhasil membalas dendamnya, dan menemukan bahwa tunangannya ternyata masih hidup dan telah menikah dengan orang lain. Kekecewaannya membuat ia akhirnya meneruskan bertualang di dunia persilatan ditemani seekor monyet.
Kisah Barda ini sempat diangkat dalam film yang cukup meledak, dibintangi oleh almarhum Ratno Timur. Di layar kaca, tokoh ini diperankan oleh Hadi Leo.
4. Panji Tengkorak
Karakter Panji Tengkorak mungkin adalah salah satu tokoh anti-hero paling awal di Indonesia. Kisahnya muncul dalam komik ciptaan Hans Jaladara. Panji merupakan murid seorang tokoh hitam yang ilmunya terkenal kejam dan sadis.Hal ini pun menurun kepada Panji yang tidak segan-segan membunuh lawan-lawannya. Dalam petualangannya, Panji menggunakan sebuah topeng tengkorak berwarna hitam yang menyeramkan. Ia pun bersenjatakan tongkat pengemis yang di dalamnya berisikan pedang.
Petualangan jagoan ini sangat menarik dan sempat terkenal pada jamannya. Pada tahun 1971 kisah ini diangkat menjadi sebuah film dengan pemeran Deddy Sutomo. Film ini lumayan megah karena merupakan produksi bareng antara Indonesia dan Hongkong, yang juga menggunakan artis hongkong cantik bernama Shang Kuan Ling Fung. Kisahnya pun di daur ulang di tahun 90an dalam bentuk serial TV, dan penerbitan komik baru dengan bentuk karakter Manga khas Jepang.
5. Jaka Sembung
Cerita yang diangkat dari komik karya Djair Wani ini cukup unik karena memiliki latar belakang perlawanan menghadapi penjajah Belanda. Terbit di tahun 1968, petualangan Jaka Sembung menjadi komik yang sangat digemari.Ada nilai-nilai kebangsaan yang disampaikan dalam kisah perjuangan Jaka Sembung beserta sahabat-sahabatnya dan kekasihnya yang bernama Roijah.
Filmnya kemudian dibuat pada tahun 1981 dengan pemeran utama Barry Prima. Film ini kemudian dirilis di luar negeri, serta melambungkan namanya sebagai aktor laga paling ngetop di masa itu.
Ternyata jagoan kita gak kalah hebat yaaa. Semoga di masa depan jagoan-jagoan ini akan kembali merajai dunia fiksi Indonesia dan menginspirasi munculnya jagoan-jagoan baru.
Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment