Meningkatnya kasus pemerkaosan atau kekerasan seksual terhadap anak akhir-akhir ini menjadi perhatian publik. Hal ini juga membuat masyarakat merasa gerah dan was-was terutama kaum perempuan atau yang mempunyai anak perempuan.
Kasus terhangat yang cukup menjadi sorotan adalah tindakan sadis kasus pemerkaosan dan pembunuhan terhadap seorang anak perempuan yang dilakukan oleh Daryell Dickson Meneses Xavier.
Daryell Dickson Meneses Xavier yang merupakan instruktur jiu-jitsu ini terbukti secara keras memukul dan menyodomi anak angkat nya hingga tewas di Taguatinga, Brazil.
Tindakan sadis yang dilakukan Daryell ini menjadi buah bibir beberapa waktu lalu, setelah ia diketahui diperkaos dan disiksa oleh 20 orang tahanan lain dalam satu sel.
Beberapa laporan setempat menyatakan bahwa Daryell Dickson Meneses Xavier menyerahkan dirinya kepada polisi di awal tahun 2015 lalu.
Setelah menyerahkan diri, sambil menunggu sidang, Daryell kemudian ditahan selama 30 hari. Dan disel tahanan inilah ia menjadi pusat perhatian teman sesama selnya.
Teman teman satu sel Daryell merasa perlu memberi “keadilan” kepadanya setelah mengetahui tindakan kejamnya kepada anak tirinya hingga tewas.
Daryell disodom oleh 20 tahanan satu selnya. Dia mengalami luka di sekujur tubuhnya, dengan luka paling serius di anus. Takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bagian kesehatan lapas tersebut lalu menjahit luka di anu Daryell akibat kekerasan tersebut.
Lantaran masih marah dengan kejahatan yang Daryell lakukan, para tahanan ini kemudian memukul sekujur tubuh instruktur jitsu ini hingga memar. Merasa tidak puas, merekapun dengan ganas merobek bekas jahitan yang ia terima lalu menyodomnya lagi.
Noda darah di bagian belakang celana yang tampak pada foto menjelaskan betapa ia sangat menderita terutama di anunya.
Mantan narapidana yang kini telah bertaubat Anton Medan, pernah membeberkan kepada media tentang hukuman dan siksaan yang akan di hadapai para pelaku pemerkaosan di dalam sel tahanan.
“Biasanya kalau kasus seperti itu (membunuh dan memperkaos gadis cilik) akan disuruh makan (maaf) kotoran. Apalagi kalau melihat fisik nya. Kemungkinan akan disodom, terus itunya (maaf, kemaluannya) akan diolesi balsam,” ungkap Anton
Bisa digambarkan fakta kehidupan di dalam penjara amat sadis dan ganas. Bagi para pelaku pemerkaosan, penjara adalah tempat paling menakutkan.
Penjara adalah kumpulan manusia-manusia kriminal dari berbagai kasus kejahatan. Bagi para tahanan, kasus
pemerkaosan adalah kejahatan besar dan memalukan.
Para pemerkaos yang ada di dalam penjara dianggap sah untuk di perkaos kembali oleh siapapun yang ada di dalam penjara.
Alasannya karena dia pemerkaos, hukumannya adalah diperkaos juga. Tak hanya sekali, hukuman tambahannya pun lebih menyakitkan yaitu diperkaos dan ditonton beramai-ramai.
Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment