Sulit untuk tidak mengakui bahwa di era pemerintahan Soeharto, Indonesia berada pada masa-masa ‘kejayaan’. Apalagi kalau membandingkannya dengan realita hari ini.
Di tangan The Smiling General, reputasi Indonesia di mata dunia semakin mencengkeram. Soeharto ‘membenahi’ dan merintis dengan rapi warisan pemerintahan Soekarno. Menutupi borok-borok dan meredam aksi-aksi yang dianggap mengganggu, tidak perlu atau bahkan mengancam keberlangsungan hidup negeri ini. Mendoktrin dan menciptakan image sebagai seorang pemimpin yang hebat dan nyaris tak ada cacat.
Ada kekuatan apa saja di balik tangan Soeharto? Kali ini Boombastis akan mengulasnya untuk Anda.
1. Memiliki Insting yang Kuat dan Strategi Jenius
Sebelum Soeharto membangun dan memimpin negeri ini, ia sudah mampu membangun dan menaklukkan dirinya sendiri. Banyak spekulasi beredar mengenai kemampuan ‘sakti’ Soeharto, terutama karena insting dan strateginya yang jenius dan hampir tak terbantahkan.
Memiliki Insting yang Kuat dan Strategi Jenius [imagesource]
2. Sang Bapak Pembangunan
Pembangunan memang menjadi proyek yang mewarnai hari-hari pemerintahan Soeharto. Nama kabinetnya adalah Kabinet Pembangunan, hingga 7 generasi dan Soeharto dinyatakan lengser. Ia juga mendapatkan gelar Bapak Pembangunan meski hal ini juga sempat menuai kontroversi.
Sang Bapak Pembangunan [imagesource]
3. Meredam Konflik dengan Malaysia
Soekarno mungkin terkenal dengan istilah ‘Ganyang Malaysia’, namun Soeharto justru sebaliknya. Soeharto lebih memilih ‘merangkul’ saudara serumpun Melayu Indonesia itu. Dengan kemampuannya berdiplomasi dengan berwibawa, membuat seorang Mahathir Muhammad sampai menjatuhkan rasa respek dan hutang budi padanya.
Meredam Konflik dengan Malaysia [imagesource]
4. Ibu Tien Soeharto
Wanita, adalah salah satu kekuatan di muka bumi ini yang mampu menguatkan ataupun menggulingkan sebuah dinasti atau kekuasaan. Indonesia juga pernah punya, dan dia adalah Ibu Tien Soeharto. Wanita murah senyum dan kharismatik yang sangat dicintai rakyatnya, sampai-sampai di akhir hayatnya, rakyat ikut melepaskan kepergiannya dan berduka berhari-hari.
Ibu Tien Soeharto [imagesource]
5. Belenggu Terhadap Media
Terdengar jahat ya? Namun di sisi yang lain, hal ini mampu meredam berbagai keadaan dan membangun citra tentang negara yang aman dan pemimpin yang berwibawa tanpa cela. Saat itu tidak ada media satupun yang berani mengkritik pemerintah.
Belenggu Terhadap Media [imagesource]
6. Petrus Alias Penembakan Misterius
Masih berhubungan dengan ‘melenyapkan’ oknum yang meresahkan di masa Soeharto, The Smiling General ini memiliki sebuah operasi rahasia bernama Petrus atau ada juga yang menyebutnya Operasi Clurit. Operasi ini dilakukan untuk mengontrol keamanan yang carut marut saat itu.
Petrus Alias Penembakan Misterius [imagesource]
“Tindakan tegas bagaimana? Ya, harus dengan kekerasan. Tetapi, kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan.. dor.. dor.. begitu saja, bukan! Yang melawan, mau tidak mau, harus ditembak. Karena melawan, mereka ditembak. Lalu, ada yang mayatnya ditinggalkan begitu saja. Itu untuk shock therapy, terapi goncangan. Ini supaya orang banyak mengerti bahwa terhadap perbuatan jahat masih ada yang bisa bertindak dan mengatasinya. Tindakan itu dilakukan supaya bisa menumpas semua kejahatan yang sudah melampaui batas perikemanusiaan itu. Maka, kemudian meredalah kejahatan-kejahatan yang menjijikkan itu.“
7. Menyederhanakan Kehidupan Berpolitik
Jaman sekarang ada banyak sekali partai yang populer berkembang, hingga yang minor. Namun di jaman Soeharto hanya dikenal 3 partai politik saja yaitu GOLKAR, PDI dan PPP. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan kehidupan berpolitik di Indonesia.Karena sistem sebelumnya yang dikenal dengan multipartai di era Soekarno, dianggap membuat pembangunan mandek dan kabinet mengalami jatuh bangun. Namun pada akhirnya kebijakan ini menimbulkan kritik dan konspirasi politik yang ditandai dengan peristiwa tidak menyenangkan di kalangan masyarakat.
Akhir kehebatan Soeharto memang bagai ungkapan ‘karena nila setitik, rusak susu sebelanga’. Ada banyak kehebatannya, namun tidak sedikit pula kritik untuk masa pemerintahan Orde Baru tersebut. Indonesia yang saat itu digadang-gadang aman, damai, makmur dan tentram seolah menjadi fatamorgana. Meski begitu, masih ada juga yang ‘kangen’ dengan apiknya riwayat Indonesia di masa itu.
KOTAK KOMENTAR
|
ARTIKEL TERKAIT
Unik
- Band Indonesia yang punya nama unik, kamu pernah dengar lagunya?
- Berhenti Kerja, Pria Ini Traveling Untuk Berburu Pokemon
- Gila! Manusia Ini Menggugat Tuhan Ke Pengadilan
- Mengejutkan Wanita Melahirkan Tanpa Hamil
- Tanpa Pasangan Orang Ini Menikah Dengan Dirinya Sendiri
- Ada Ada Saja Jasa Sewa Paling Aneh Di Dunia
- Di Kebun Binatang Ini, Hewan Dibiarkan Mati Kelaparan Hingga Menjadi Mumi
- Heboh, Bocah Ini Menjadi Bukti Reinkarnasi Itu Ada
- Pria Tua Ini Telepon 911 untuk Minta Makan, Akhirnya Mengejutkan
- Rahasia Terbesar Umat Manusia ini Lenyap Karena Kematian Mereka
- Nenek Super Cantik yang Keseksiannya Bikin Pria Muda Gemetar
Tokoh
- Islam di Tangan Erdogan
- Hadang Kudeta, Kakek Tua dari Angkatan Bersenjata Ottoman Ini Turun Gunung
- Tokoh Dunia Yang Melajang Hingga Ajal
- Fakta Kesultanan Banten, Kerajaan Nusantara yang Disegani Dunia Namun Berakhir Miris
- Ulama Terkenal Saudi Syeikh Aidh al Qarni Ditembak di Filipina Usai Ceramah
- Ternyata Ini Rahasia Kekuatan Hafalan Dr Zakir Naik Yang Fenomenal
- MERINDING!!! SUNNAH NABI ITU EMANG SUPER AJAIB
- Pengacara Daeng Aziz Pertanyakan Peran Wapres Jusuf Kalla di Kalijodo
- 'Kenapa Anda Suka Sekali Menghina Agama lain?'
- Begini Cara Imam Abu Hanifah Bikin Orang-Orang Atheis Bungkam Tak Berkutik
- Saya tidak mengerti, mengapa Tuhan mengirim Ahok, bukan muslim pribumi untuk memimpin Jakarta?
Politik
- Islam di Tangan Erdogan
- Hadang Kudeta, Kakek Tua dari Angkatan Bersenjata Ottoman Ini Turun Gunung
- Fakta Edi Tansil, Koruptor Indonesia Paling Gila yang Berhasil Lolos
- Pengacara Daeng Aziz Pertanyakan Peran Wapres Jusuf Kalla di Kalijodo
- Saya tidak mengerti, mengapa Tuhan mengirim Ahok, bukan muslim pribumi untuk memimpin Jakarta?
- Anak Hamzah Haz Ditangkap Beli Sabu di Kompleks Kostrad
- Ahok: 'Dia Itu Bukan Daeng'
- Slank Akan Manggung di KPK, Tolak Revisi UU 30/2002
- Ini Gaya Nyentrik dan Foto-foto Lawas Soekarno yang Jarang Terlihat
- Tentang Kalijodo, Ketua Umum DPP FPI: Siap Dukung Ahok!
- Bos Facebook Puji Presiden Joko Widodo, Bagaimana Dengan Kita?
No comments:
Post a Comment