
Sikap tak terpuji yang dipertontonkan segelintir oknum saat mengantar jenazah di jalan rasa kian meresahkan warga Kota Manado. Tak sedikit keluhan disampaikan warga baik melalui media cetak, maupun 'curhat; melalui sosial media mengenai kelakuan para pengantar jenazah yang maki anarkis dan brutal. Seperti yang dikisahkan seorang netizen melalui akun pribadi facebooknya dan telah dishare luas ke sosial media.
Melalui akun faceboonya, netizen Handri Greyven mengisahkan pengalaman buruknya saat berpapasan dengan sejumlah oknum pengantar jenazah. Pesan ini juga ditujukan Hendri ke akun facebook milik Tim Paniki Polresta Manado. Berikut ini kisahnya:

Handri Greyven to Tim Paniki Polresta Manado
Barusan terjadi. Sekitar 15 menit yang lalu saya dgn menggunakan mobil dari jalan sea menuju kampus melalui jalan belakang (air terang krida, bahu) dan kebetulan berpapasan dengan konvoi jenazah/' title='pengantar jenazah'>pengantar jenazah.
Mobil saya sudah saya hentikan di pinggir jalan guna memberikan mereka jalan (padahal jalan sepi) tapi dengan tidak saya sangka konvoi jenazah/' title='pengantar jenazah'>pengantar jenazah trsebut dgn penuh arogansi tetap memukul kaca spion saya dan memainkannya, ada yg mengejek saya yg pada wktu itu msh di dalam mobil.
Saya hanya bisa terdiam. Kemudian stelah konvoi trsebut lewat saya melanjutkan perjalanan saya, baru berjalan bbrapa detik mobil dgn kecepatan penuh bagian dari konvoi ini begitu ugal2 dan menyenggol kaca spion saya lagi untung tdk patah. Saya diam saja.
Saya lanjutkan perjalanan saya, sekitar 50 meter berjalan didepan saya melihat sopir taxi blue b*rd sedang memperbaiki kaca spionnya, saya kemudian singgah dan bertanya, ada apa pak? Sopir taxi itu menjawab dgn mata yg berkaca kaca dan dgn muka yg sedih, "konvoi antar jenazah tadi ada kase patah kita p kaca spion, padahal kita so ba pinggir".
Saya hanya bisa geleng2 kepala. Apa ini yg namanya toleransi dan saling menghormati antar pengguna jalan raya? Apa tidak ada UU utk hal anarkis seperti ini? #miris
Barusan terjadi. Sekitar 15 menit yang lalu saya dgn menggunakan mobil dari jalan sea menuju kampus melalui jalan belakang (air terang krida, bahu) dan kebetulan berpapasan dengan konvoi jenazah/' title='pengantar jenazah'>pengantar jenazah.
Mobil saya sudah saya hentikan di pinggir jalan guna memberikan mereka jalan (padahal jalan sepi) tapi dengan tidak saya sangka konvoi jenazah/' title='pengantar jenazah'>pengantar jenazah trsebut dgn penuh arogansi tetap memukul kaca spion saya dan memainkannya, ada yg mengejek saya yg pada wktu itu msh di dalam mobil.
Saya hanya bisa terdiam. Kemudian stelah konvoi trsebut lewat saya melanjutkan perjalanan saya, baru berjalan bbrapa detik mobil dgn kecepatan penuh bagian dari konvoi ini begitu ugal2 dan menyenggol kaca spion saya lagi untung tdk patah. Saya diam saja.
Saya lanjutkan perjalanan saya, sekitar 50 meter berjalan didepan saya melihat sopir taxi blue b*rd sedang memperbaiki kaca spionnya, saya kemudian singgah dan bertanya, ada apa pak? Sopir taxi itu menjawab dgn mata yg berkaca kaca dan dgn muka yg sedih, "konvoi antar jenazah tadi ada kase patah kita p kaca spion, padahal kita so ba pinggir".
Saya hanya bisa geleng2 kepala. Apa ini yg namanya toleransi dan saling menghormati antar pengguna jalan raya? Apa tidak ada UU utk hal anarkis seperti ini? #miris
Curhatan Hendri ini sontak menuai reaksi kecaman banyak netizen yang juga mengaku mengalami kasus yang sama saat berpapasan dengan kelompok jenazah/' title='pengantar jenazah'>pengantar jenazah.
"Bukan cuma kaca spion leh Vya..qt p anak b sudara drg so pukul kg drg amper tikang..klo dia nda lari bgni mati...Padahal dia so b pinggir...(bukan cuma kaca spion, saudara saya mereka pukul bahkan hampir ditikam. kalau dia tidak lari pasti mati)," tulis Meilani.
"Trg leh pernah tbaku dpa pas dmka gedung keuangan, xo b pnggir sx konk b plang2 drg paka d helm.bae ad ttup kaca bgni kena mata. anarkis sx tu jga antar2 jenazah konk mdel bgtu, drg p kira tu jln drg ad bkg cma for antar2 org mati stow. (kami juga pernah berpapasan saat di depan gedung keuangan. Sudah menepi dan jalan perlahan, mereka pukul di helm. Untung saja kaca ditutup, kalau tidak pasti kena mata. Anarkis sekali mereka yang antar jenazah macam begitu, mereka pikir jalan hanya dipakai untuk mereka antar orang meninggal saja," tulis Ninkxiichan.
Aksi anarkis para mengantar jenazah yang bukan hanya sekali terjadi di Manado ini diharapkan netizen mendapat perhatian serius pihak Polresta Manado maupun Polda Sulut, untuk segera melakukan penindakan.
Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
|


No comments:
Post a Comment