Madura, daerah yang katanya segera berdiri sebagai provinsi sendiri ini memang banyak sekali keunikannya. Entah dari tempat-tempat wisatanya yang bagus dan worth it untuk dikunjungi, sampai deretan kebudayaan mereka yang khas. Tapi, yang paling menarik dari Madura sudah tentu kebiasaan-kebiasaan masyarakatnya yang unik, dan beberapa dari itu jadi satu-satunya di negeri ini.
Namanya juga kebiasaan, biasanya takkan mudah untuk diterima selain mereka yang ada di dalam lingkupnya. Sama seperti kebiasaan orang Madura yang mungkin bagi kita terasa janggal, namun normal dan umum bagi mereka. Nah, berikut adalah deretan kebiasaan orang Madura yang mungkin akan membuat kita geleng-geleng kepala tapi juga takjub.
1. Kebiasaan Menikah Muda di Madura
Menikah muda di Madura adalah hal yang sangat biasa. Kamu tak perlu terkejut ketika tahu rata-rata muda-mudi di sana yang usianya masih belasan tahun sudah banyak yang menikah. BKKBN memang menyarankan umur tertentu sebagai patokan untuk usia pernikahan. Namun hal ini bukan jadi penghalang bagi orangtua-orangtua di sana untuk menikahkan anaknya yang masih belia itu.
![Nikah muda bagi orang Madura adalah hal yang biasa [Image Source]](http://i0.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2015/12/nikah-muda.jpg?resize=663%2C408)
Nikah muda bagi orang Madura adalah hal yang biasa [Image Source]
2. Tradisi Carok Masih Digaungkan
Orang Madura dikenal dengan watak mereka yang keras dan punya harga diri tinggi. Makanya, ketika menyelesaikan masalah, mereka kadang memilih cara yang keras pula. Salah satunya adalah dengan carok atau istilah lainnya duel sampai mati dengan menggunakan senjata tajam, biasanya celurit.
![Carok masih dipilih orang Madura sebagai solusi penyelesaian masalah mereka [Image Source]](http://i0.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2015/12/carok.jpg?resize=663%2C442)
Carok masih dipilih orang Madura sebagai solusi penyelesaian masalah mereka [Image Source]
3. Penggunaan Bahasa Multi Level dan Dialek yang Berbeda
Kita mengenal bahasa multi level sebagai ciri khas Jawa. Siapa sangka ternyata Madura juga punya hal yang semacam ini. Di Jawa ada yang namanya ‘Ngoko’, ‘Krama, dan ‘Krama Inggil’, maka di Madura kita juga mengenal sistem yang sama namun beda istilah. ‘Ja’-iya’, ‘Engghi-Enthen’, dan juga ‘Engghi-Bunthen’. Penggunaan bahasa multi level ini sama persis seperti yang ada di Jawa, kosa kata berubah tergantung siapa yang kita ajak bicara.
![Bahasa Madura punya sistem tingkatan sama seperti Jawa [Image Source]](http://i1.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2015/12/kamus-bahasa-madura.jpg?resize=663%2C462)
Bahasa Madura punya sistem tingkatan sama seperti Jawa [Image Source]
4. Orang Madura Sangat Patuh Terhadap Kyai-nya
Hal yang patut kita apresiasi tentang orang Madura adalah tingkat relijius mereka yang tinggi. Madura mayoritas beragama Islam dengan bukti banyaknya masjid serta pusat-pusat pembelajaran agama atau pondok di sini. Di Sumenep sendiri, ada sekitar 230 an pondok yang tersebar dari kota sampai pelosok. Makanya, orang Madura selalu dicirikan dengan label pesantren mereka.
![Se-preman-premannya orang Madura, mereka masih sangat hormat kepada kyai-nya [Image Source]](http://i1.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2015/12/kyai.jpg?resize=663%2C390)
Se-preman-premannya orang Madura, mereka masih sangat hormat kepada kyai-nya [ImageSource]
5. Tujuan Hidup Semua Orang Madura Sama, Berhaji
Kita tahu bagaimana uletnya orang-orang Madura dalam melakukan usaha. Entah ketika bekerja, berdagang dan sebagainya. Tujuan mereka sendiri rata-rata hanya satu. Ya, bisa mengumpulkan uang untuk kemudian dipakai berhaji ke tanah suci. Jika tak percaya tentang ini, silakan tanya sendiri apakah obsesi terbesar mereka ketika bekerja.
![Haji adalah obsesi tertinggi mayoritas orang Madura [Image Source]](http://i0.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2015/12/jamaah-haji-indonesia.jpg?resize=663%2C448)
Haji adalah obsesi tertinggi mayoritas orang Madura [Image Source]
6. Madura dan Magis?
Meskipun sangat Islami, namun kebanyakan orang Madura masih percaya akan hal-hal berbau magis. Ya, hal ini bisa diketahui dari ritual-ritual yang masih mereka lakukan di era kekinian seperti sekarang. Salah satunya Rokat Tasse.
![Upacara Rokat Tasse jadi bukti jika orang Madura masih percaya dengan hal-hal berbau klenik [Image Source]](http://i2.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2015/12/rokat-tase.jpg?resize=663%2C436)
Upacara Rokat Tasse jadi bukti jika orang Madura masih percaya dengan hal-hal berbau klenik [Image Source]
7. Kebiasaan Membalas Amplop Nikahan Dengan Jumlah yang Sama
Ketika ada teman atau saudara yang menikah, maka sudah jadi hal yang lazim bagi kita untuk memberikan semacam amplop berisi uang. Di Madura hal ini juga ada, hanya saja mereka punya aturan unik sendiri yang bisa dibilang cukup aneh.
![Amplop kawinan harus dikembalikan dengan jumlah yang sama nantinya [Image Source]](http://i1.wp.com/boombastis.com/wp-content/uploads/2015/12/amplop-kondangan.jpg?resize=663%2C410)
Amplop kawinan harus dikembalikan dengan jumlah yang sama nantinya [Image Source]
Begitulah kebiasaan orang Madura, unik dan bikin kita bertanya-tanya. Terlepas dari keanehan dan keganjilannya, kita harus paham jika masing-masing tempat punya kebiasaan unik sendiri. Jadi, tak perlu merasa risih atau menunjukkan rasa tak suka. Tidak menutup kemungkinan orang-orang Madura juga tidak sreg dengan apa yang jadi kebiasaan kita. Saling menghormati, biarkan budaya berjalan di tempatnya masing-masing, dan Indonesia akan damai.
KOTAK KOMENTAR
|
|


No comments:
Post a Comment