
Seorang ibu yang dijuluki ’wanita harimau’ harus menghadapi hukuman penjara selama enam bulan, dalam keputusan yang dikeluarkan oleh pengadilan setempat di Kota Nanjing, China, setelah ia dinyatakan bersalah sudah sengaja menyakiti anak adopsinya.
Kasus ini menarik perhatian netizen dari China pada April 2015, setelah beberapa foto yang tersebar di dunia maya, menunjukkan kondisi malang sang bocah, yang memiliki bekas luka berwarna merah, yang menandakan kalau ia kerap dicambuk.
Ibu adopsi dari bocah ini, yang juga bibi kandungnya, yang teridentifikasi bernama Li, telah mengakui perbuatannya menyiksa bocah berusia sembilan tahun tersebut dengan menggunakan tali skipping dan sebuah penggaruk punggung.
Wanita ini mengatakan kalau ia melakukan hal tersebut hanya karena sang bocah tak menyelesaikan pekerjaan rumahnya dan kerap berbohong, seperti yang dilaporkan oleh Xinhua.
Li, saat menghadapi persidangan. (CCTV News) Kini, bocah tersebut telah dikembalikan ke orangtua kandungnya di sebuah daerah pedesaan di Provinsi Anhui, China, dimana sang bocah diketahui keluar dari sekolahnya.
Li kemudian diketahui mengasuh bocah tersebut agar mendapatkan pendidikan yang lebih baik di kota. Video persidangan Li telah dirilis, dimana dalam rekaman persidangan tersebut, sang bocah mengatakan ingin kembali tinggal bersama Li dan bisa kembali belajar dan hidup di kota.
”Aku bukan ibu yang jahat. Aku cuma tak ingin dia berbohong dan merasa tak aman saat kami terpisah satu sama lain,” ujar Li sembari memberikan pernyataan terakhirnya pada persidangan tersebut.
Akan tetapi, jaksa penuntut umum menolak pernyataan tidak bersalah yang diajukan oleh Li dan menyatakan bahwa sebesar apapun perhatian dan rasa cinta Li kepada bocah tersebut, ia sudah sengaja melukainya dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.
Berita ini pun mengundang beragam komentar dari para netizen dunia maya, yang bersimpati terhadap nasib bocah ini. Berikut beberapa komentar dari para netizen :
“Sebenarnya, aku fikir hak asuhnya harus dihilangkan,” @fenlanshengxia.
”Li harusnya dipenjara selama enam tahun. Hukumannya yang sekarang terlalu ringan,” @youyo. (Sadam, Sumber : CCTV News)
KOTAK KOMENTAR
|
ARTIKEL TERKAIT
Hukum
- Diancam 5 Tahun Bui, Karena Ubah Pancasila Jadi Pancagila di Facebook
- Pura-pura Rawat Pacar Koma 8 Bulan, Ternyata Pria Ini Lakukan Hal yang Mengerikan
- Ini Dia Aksi Heroik Anggota TNI, Meski Sempat Dijatuhkan dari Motor Berhasil Bikin Kabur 2 Begal
- Beginilah Cara Korea Utara Hukum Turis 'Nakal'
- Hukum Beri Sedekah pada Pengemis yang Pura-Pura Miskin, Bolehkah?
- Beredar Video Amatir, Pelaku Pedofil Diganjar ‘Hukum Rimba’, Terjadi Saat Pesta Ulang Tahun
- Mengintip Arisan Para Tante Berhadiah Brondong
- Garong Edan! Selfie Dengan Uang Hasil Rampokan, Akhirnya Mati Ditembak Polisi
- Prostitusi kelas teri digusur Ahok, kelas kakap tak dipermasalahkan
- Ibu Penggugat Ahok Rp100 Miliar, Nasibnya Kini
- Sekte Agama Paling Berbahaya di Dunia ini Memiliki Ajaran Super Sesat
Kriminal
- Si Cantik dan Seksi ini Ternyata Kejam, tapi Suka Digoda, Baca Catatan Kelakuan Bengisnya
- Pura-pura Rawat Pacar Koma 8 Bulan, Ternyata Pria Ini Lakukan Hal yang Mengerikan
- Ini Dia Aksi Heroik Anggota TNI, Meski Sempat Dijatuhkan dari Motor Berhasil Bikin Kabur 2 Begal
- Beredar Video Amatir, Pelaku Pedofil Diganjar ‘Hukum Rimba’, Terjadi Saat Pesta Ulang Tahun
- Garong Edan! Selfie Dengan Uang Hasil Rampokan, Akhirnya Mati Ditembak Polisi
- Dor, Wasit Ditembak Mati Pemain di Lapangan karena Kartu Merah
- Penjara Rahasia Milik CIA ini Dikenal Sangat Mengerikan Hingga Membuatmu Tak Ingin Mendatanginya
- Fakta Ngeri FARC, Teroris Legendaris Amerika yang Tak Kalah Kejam Dibanding ISIS
- Duar ! Ledakan Terjadi Di Area Patung Wagimin dan Debes Tabanan
- Ini Bukti-bukti Kuat Polisi Melawan Jessica di Pengadilan
- Bayi dan Orang Tuanya Ditembak Mati di Trotoar Meksiko
No comments:
Post a Comment