Justin Bieber (CNNIndonesia GettyImages/Pascal Le Segretain)
Kesuksesan seringkali dipandang layaknya fenomena gunung es. Orang hanya melihat sesuatu yang tampak di atas permukaan, tanpa mengetahui fakta sebenarnya di balik itu. Begitu juga kesuksesan yang diraih Justin Bieber.
Sebagian orang mungkin memandang Justin sebagai penyanyi termuda yang sukses menempatkan album musik terbarunya, Purpose, di posisi puncak Billboard Hot 100. Begitu pula lagunya What Do You Mean? yang berjaya di Billboard 200.
Agaknya tak ada yang tahu bahwa kesuksesan Justin diperoleh berkat kerja keras bersama timnya. Hal tersebut disampaikan Scooter Braun, sang manajer sekaligus pemilik perusahaan SB Projects, kepada New York Times, baru-baru ini.
Diakui Scooter, tak mudah “memoles” pamor Justin yang kadung rusak akibat sederet kenakalannya sendiri, dari melakukan aksi vandalisme, kebut-kebutan di jalanan dalam keadaan mabuk, sampai memelihara hewan yang terancam punah.
Bersama timnya, Scooter mati-matian mengemas bisnis sang bintang YouTube asal Canada selama satu setengah tahun. Ia berkaca pada keberhasilan Robert Downey Jr. bangkit dari keterpurukan dan kembali menjalani kehidupan profesional.
“Sebetulnya setelah merilis album musik kompilasi Journals, pada 2013, Justin sudah ngebet menggelar tur konser,” kata Scooter kepada New York Times. “Tapi saat itu, saya merasa, jika nekat melakukan ini, dia bakal meninggal dunia.’
Scooter dan timnya pun memutar otak dan mengupayakan banyak hal agar kembalinya sang musisi muda di ranah hiburan, setelah namanya “tercoreng” akibat kenakalanya sendiri, bisa diterima dengan baik oleh publik dan penggemar.
Segala upaya, diakui Scooter, menjadi lebih mudah dilakukan seiring pertobatan Justin yang dilakukan secara konsisten. “Saya harus membuat perubahan dalam hidup saya sendiri,” Scooter menirukan kata-kata Justin.
Di tangan Scooter bersama segenap tim, kembalinya Justin tak langsung ditandai dengan singleatau album musik baru, melainkan kiprah lain. Terlebih dulu Justin tampil di acara Comedy Central,berikutnya iklan Calvin Klein.
“Semua sudah dipikirkan sejak awal, dari kiprahnya di acara komedi, iklan pakaian dalam sampai sesi wawancara,” kata Scooter. “Terlebih dulu, dia tampil di Comedy Central agar orang bisa melihat sisi nyata Justin.”
Yang jelas, menurut pria 34 tahun ini, sukses Justin kini bukan sukses semalam. Justin, dirinya, dan segenap tim telah mengalami jatuh bangun selama satu setengah tahun untuk menggarap bisnis dan memoles pamor Justin.
“Orang luar tak tahu apa yang sesungguhnya terjadi,” kata Scooter. “Sesungguhnya jauh lebih buruk ketimbang yang diperkirakan orang-orang. Bila Justin siap, ia bakal memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi.”
Saat Justin terpuruk, Scooter pun mengaku sedih. “Sulit melihat orang yang kita sayangi harus melewati itu semua. Tapi saya senang, kini semuanya sudah berlalu,” kata Scooter yang juga menangani artis Canada lain.
Bagi Scooter, pantang membicarakan kesuksesan, karena kelak malah menjadi bumerang. Ia pun tak mempermasalahkan orang-orang yang hanya memandang kesuksesannya, walaupun sebenarnya di balik itu ia mengalami jatuh bangun.
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment