Thursday, 3 December 2015

Pidato di Masjid, Paus: Islam & Kristen Bersaudara




komentar | baca - tulis komentar

thumb-paus

Sudah saatnya konflik yang mengatasnamakan agama diberhentikan. Apa gunanya saling menyakiti? Tolak kebencian, tolak pembalasan, dan tolak kekerasan!

Konflik agama yang terjadi di Republik Afrika Tengah tidak membuat Paus Fransiskus membatalkan kunjungannya ke negara itu. Republik Afrika Tengah dalam tiga tahun terakhir ini dilanda konflik antara penduduk beragama Kristen dan Islam. Dan untuk mengurangi tensi ketegangan antara kedua kubu Paus Fransiskus mengunjungi sebuah masjid di Bangui.

Bangui sendiri adalah daerah yang mayoritas dihuni oleh penduduk beragama Islam dan ditempat ini seringkali menjadi sarang konflik dalam tiga tahun terakhir.

Konflik antar Islam dan Kristen di Bangui



Rencana Paus Fransiskus ini sempat membuat Vatikan khawatir akan keselamatan Paus, namun beliau sama sekali tidak khawatir. Dalam kunjungannya beliau mengatakan

“Kristen dan Muslim saudara, hentikan saling menyakiti,”

“Kita harus bersama-sama mengatakan kita menolak kebencian, menolak pembalasan, dan menolak kekerasan yang dilakukan atas nama agama atau Tuhan itu sendiri,”

“Saya sadar betapa besar godaan membenci orang asing, yang tidak kita kenal, yang bukan bagian dari kelompok etnis, politik, ataupun agama kita, memang sangat mudah. Saya harap kita semua dapat menolak godaan itu,”

“Tuhan mencintai kedamaian, salam,”

Kunjungan beliau ke daerah konflik ini adalah upaya untuk menjembatani permasalahan konflik agama yang bermula saat sebagian warga muslim terlibat dalam gerakan pemberontak menggulingkan mantan presiden Francois Bozize. Para pemberontak ini bahkan sempat menguasai ibu kota Bangui selama tiga bulan.

Konflik ini semakin memanas saat Milisi Kristen selama setahun terakhir mengisolasi kawasan masjid, sehingga penduduk muslim kesulitan mengakses sembako dan obat-obatan ke kawasan PK5.


Paus Fransiskus menyerukan kalau dunia membiarkan perbedaan agama telah memecah mecahkan mereka. Beliau meminta agar pihak yang berperang di negara itu meletakkan senjata dan melihat lebih dalam lagi korban yang berjatuhan dan kepentingan publik yang terabaikan.

“Sebaliknya persenjatai diri dengan kebenaran, dengan kasih dan dengan mengampuni”
Sudah saatnya konflik yang mengatasnamakan agama diberhentikan. Apa gunanya saling menyakiti? Tolak kebencian, tolak pembalasan, dan tolak kekerasan yang dilakukan atas nama agama atau Tuhan.
                          

Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

INFormasi... Gak Basii...

infosihh.blogspot.com

Mobile | Lintas.me
sansanichsan71@gmail.com
Back to Top
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...