Tubuhnya begitu kurus. Wajah perempuan itu terlihat ketakutan saat kamarnya yang berukuran sekitar 2x3 meter persegi dibuka. Memakai kaus merah celana pendek, Sari Hastuti (40) langsung menyilangkan kedua tangannya ke dada.
Adik laki-lakinya, Novi, segera menutup kembali kamar yang dinding dan lantainya tak rapat itu. Kunci pun kembali dipasang. Novi seolah tak tega menyaksikan kakak sulungnya ketakutan saat dijenguk BPost, Jumat (28/12).
Warga Birayang Pasar Kecamatan Batangalai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel itu dikurung di kamar belakang karena menderita gangguan jiwa (skizofrenia). Selain itu keluarga tak bisa memantaunya setiap saat.
Apalagi sejak ibu mereka meninggal dunia beberapa tahun lalu. Sedang Novi dan saudaranya yang lain hidup berpisah. Novi bekerja di Kabupaten Balangan. Ada pun saudaranya mempunyai rumah tangga sendiri.
Sari kini tinggal bersama ayah. Namun sang ayah tak bisa merawatnya secara optimal karena pernah menderita stroke. Novi, kemarin, ada di rumah orangtuanya karena libur panjang. Selama ini dia harus bekerja karena menjadi tulang punggung keluarga.
Menurut Novi, Sari menderita gangguan jiwa sejak berusia sekitar 12 tahun. Itu artinya dia telah dikurung 28 tahun.
Sari sempat sekolah sampai kelas IV SD. Gangguan jiwa diderita kakaknya setelah deman tinggi.
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment