Bupati Lebong terpilih, Rosjonsyah tak memungkiri di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu terdapat ratusan waria yang berprofesi di banyak bidang. Rosjonsyah pun memberi perhatian terhadap kehidupan para waria sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Lebong. Rosjonsyah mengisahkan, terdapat ratusan waria asal daerahnya yang menyebar ke beberapa kota besar di Indonesia, bahkan mancanegara.
Kompas.com/Firmansyah
Bupati Lebong Rosjonsyah
Pada periode menjabat bupati sebelumnya, Rosjonsyah sampai-sampai
pernah "blusukan" ke Taman Lawang di Jakarta untuk mencari informasi
mengenai waria dari daerah Lebong. "Saat itu saya hanya ingin membuktikan, kabarnya banyak waria asal
Lebong di sana," cerita Rosjonsyah, yang ditemui Kompas.com belum lama
ini.Kala itu Rosjonsyah berangkat berdua, tanpa pengawalan, menuju Taman Lawang. "Lampu mobil saya menyoroti para waria di sana, tampak beberapa orang mulai menaikkan roknya yang terkena lampu mobil saya, lalu mereka saya ajak naik ke mobil," ceritanya.
Rosjonsyah melanjutkan, saat itu tiga waria masuk ke mobil. Rosjonsyah mengamati para waria tersebut dari kaca spion mobil bagian tengah. "Saya lihat mereka mengeluarkan semacam benda tajam, mungkin mereka takut kalau dianiaya," kata Rosjonsyah. Saat itu, para waria menggunakan bahasa Rejang dan berbisik ke sesama rekannya. "Intinya mereka bahasa Rejang, bahasa daerah kami, yang artinya lebih
kurang, 'Kalau dia gak bayar kita tusuk gunakan pisau'," cerita
Rosjonsyah.
Mengetahui bahasa daerah digunakan para waria itu, adalah bahasa Rejang, bupati menolehkan kepala dan wajahnya ke belakang. "Saat saya bertatapan dengan mereka, mereka terkejut dan mengenali saya sebagai Bupati, mereka langsung lari ke luar mobil," kenang Rosjonsyah terkekeh.
"Wai, Pak Bupati Lebong," kata Rosjonsyah menirukan ucapan para waria. Sebenarnya, kata Rosjonsyah, dirinya ingin berbicara dengan para waria itu karena ingin mendata berapa banyak waria asal Kabupaten Lebong di Taman Lawang. "Kalau memang banyak tentu ada upaya perlindungan dan kebijakan daerah terhadap mereka yang merantau di Jakarta, namun mereka sudah kabur semua, gagal rencana saya," ujar dia.
Rosjonsyah mengaku sempat merasa kewalahan dalam menangani dan mengambil kebijakan untuk para waria di daerahnya."Kami sedang berkonsultasi dengan kementerian sosial, agar ada langkah yang baik pro perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap para waria, dan juga melindungi masyarakat pada umumnya," ujar Rosjonsyah.
Mengetahui bahasa daerah digunakan para waria itu, adalah bahasa Rejang, bupati menolehkan kepala dan wajahnya ke belakang. "Saat saya bertatapan dengan mereka, mereka terkejut dan mengenali saya sebagai Bupati, mereka langsung lari ke luar mobil," kenang Rosjonsyah terkekeh.
"Wai, Pak Bupati Lebong," kata Rosjonsyah menirukan ucapan para waria. Sebenarnya, kata Rosjonsyah, dirinya ingin berbicara dengan para waria itu karena ingin mendata berapa banyak waria asal Kabupaten Lebong di Taman Lawang. "Kalau memang banyak tentu ada upaya perlindungan dan kebijakan daerah terhadap mereka yang merantau di Jakarta, namun mereka sudah kabur semua, gagal rencana saya," ujar dia.
Rosjonsyah mengaku sempat merasa kewalahan dalam menangani dan mengambil kebijakan untuk para waria di daerahnya."Kami sedang berkonsultasi dengan kementerian sosial, agar ada langkah yang baik pro perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap para waria, dan juga melindungi masyarakat pada umumnya," ujar Rosjonsyah.
Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment