Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana membongkar kawasan perjudian dan prostitusi Kalijodo, Jakarta Utara. Pembongkaran tempat prostitusi kelas teri itu buntut dari kasus kecelakaan Toyota Fortuner yang baru pulang dari Kalijodo menabrak pengendara motor hingga tewas.
Pemprov akhirnya memutuskan untuk membongkar kawasan itu. Untuk diketahui, keberadaan Kalijodo di ibu kota sejak tahun 1960-an.
"Makanya saya bilang Kalijodo harus segera sosialisasi, (kemudian) kita bersihkan semua," kata Ahok di Taman Jagakarsa, Tanjung Barat.
Ahok menilai keberadaan lokalisasi tersebut tidak mendatangkan manfaat bagi warga DKI. Alasannya, tempat hiburan tersebut cenderung dijadikan tempat prostitusi dan berpesta minuman beralkohol. "Enggak ada toleransi. Lebih banyak mudarat daripada manfaat itu," tegasnya.
Nantinya lokasi itu akan dijadikan taman karena kawasan tersebut berdekatan dengan zona hijau.
"Pokoknya semua ditutup. Kalijodo itu jalur hijau, harus kita bongkar gitu saja," kata Ahok.
Setelah dibongkar, nantinya Pemprov DKI akan menyulap kawasan lokalisasi itu menjadi taman lengkap dengan akses jalan yang bagus bagi warga. "Bikin taman dan bikin jalan kan bagus itu bikin taman pisang," tandas mantan politisi Gerindra ini.
Namun, tampaknya Ahok tak ingin terburu-buru. Sebab, Pemprov DKI saat ini tengah fokus menggarap proyek normalisasi waduk Pluit dan perbaikan sungai-sungai di Jakarta sebagai upaya penanggulangan banjir.
"Iya, kan mereka bilang tahan dulu beresin yang sungai-sungai dulu katanya, itu kan enggak terlalu kena sungai lagi. Yang diutamakan yang terkena sungai dan waduk," pungkasnya.
Penolakan pun terjadi. Warga bahkan siap pasang badan untuk mempertahankan kawasan yang dijaga oleh preman itu.
Namun, Ahok melunak ketika disinggung prostitusi kelas atas atau kakap. Sebut saja Hotel Alexis, Jakarta Utara yang menyediakan pekerja seks komersil (PSK) dari Timur Tengah dan Asia dengan bandrol sekali kencan bisa mencapai jutaan. Selain itu masih banyak prostitusi kelas kakap lain di kawasan Mangga Besar dan Taman Sari.
"Soal Kalijodo, buat saya bukan soal prostitusinya. Kalijodo itu jalur hijau," kata Ahok berkelit.
Ahok pun ditantang oleh Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana atau Haji Lulung untuk menutup Alexis. Ahok kembali berkilah dan tak mempersoalkan prostitusi kelas kakap itu.
"Itu nggak mungkin bisa. Di apartemen, di rumah (itu susah). Kamu pikir di perumahan-perumahan tidak ada perzinahan? Kita nggak mau tanggung," kata Ahok.
Ahok malah berpendapat prostitusi sampai kapanpun tidak akan bisa dicegah. Dia beranggapan, kata dia, prostitusi jangan sampai menyebarkan penyakit. "Bagi saya, sebetulnya prostitusi dari zaman nabi sudah ada. Yang penting jangan nyebarkan penyakit," tutur dia.
Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment