Film Naruto sudah hampir mencapai klimaks alias episode-episode terakhir. Namun sangat diyakini, Masashi Kishimoto (pencipta anime Naruto) tidak akan membiarkan karyanya itu cepat-cepat selesai. Jadi, masih ada banyak episode yang akan terus diputar dalam film naruto tersebut.
Nah yang terbaru nih Naruto lovers, ditemukan beberapa sistem sekolah ninja dalam film naruto tersebut terdapat kesamaan dengan sistem pendidikan pesantren atau pondok yang ada di Indonesia.
Dalam sistem pesantren atau pondok terdapat kyai sebagai orang teratas dalam kepengurusan pendidikan pesantren, lalu setelah itu ada ustadz atau ustadzah sebagai tenaga pengajar, lalu ada setelah itu ada ketua kompleks sebagai pemegang wewenang wilayah mukim santri di asrama.
Ada ketua pondok sebagai organisasi santri di pondok atau pesantren, lalu ada ketua kamar sebagai pemegang kendali anggota kamar dan kelompok diskusi santri kamar. Bagaimana dalam film naruto?
Ternyata, dalam film Naruto juga ada sama. Antara lain, ada hokage sebagai pemegang utama kebijakan. Terutama dalam hal pendidikan, ada guru-guru ninja yang bertugas untuk mendidik para generasi ninja atau sinobi kecil. Ada guru pendamping untuk memaksimalkan bimbingan suatu kelompok didik ninja.
Selain itu, ada juga ketua kelompok sinobi alias pemegang misi
dalam suatu kelompok sinobi, dan juga ada juga sistem belajar atau
berlatih bersama antar kelompok tim. Dalam lingkungan pesantren dikenal
dengan musyawarah kubro, yakni musyawarah yang diikuti oleh setiap
kompleks yang ada di lingkungan pesantren untuk belajar bersama dan
saling tukar pemikiran.
Namun, bedanya dalam film Naruto latihan bersama digunakan untuk kenaikan tingkat atau menguju kemampuan ninjanya.
Di lingkungan pesantren juga ada yang namanya santri mengabdi terhadap masyarakat atau pengembanan misi tugas dari pondok. Sedangkan, dalam film naruto ada juga, yakni tugas yang disertai misi atau lebih dikenal dengan tugas pengembanan misi sekaligus uji nyata keahlian ninja para sinobi.
Dalam hal tersebut, ada sebuah tim yang di dampingi oleh seorang guru tingkat atas agar jika ada kesulitan bisa membantu tim yang sedang di dampingi. Dalam dunia tugas pesantren juga demikian, ada yang namanya PJKT yakni semacam pengurus yang berasal dari alumni yang berfungsi mengkomunikasikan, mengawasi para santri yang sedang bertugas di lingkungan masyarakat.
Termasuk pelanggaran atau keteledoran yang dilakukan oleh santri yang sedang bertugas tak luput dari monitoringnnya.
Namun, bedanya dalam film Naruto latihan bersama digunakan untuk kenaikan tingkat atau menguju kemampuan ninjanya.
Di lingkungan pesantren juga ada yang namanya santri mengabdi terhadap masyarakat atau pengembanan misi tugas dari pondok. Sedangkan, dalam film naruto ada juga, yakni tugas yang disertai misi atau lebih dikenal dengan tugas pengembanan misi sekaligus uji nyata keahlian ninja para sinobi.
Dalam hal tersebut, ada sebuah tim yang di dampingi oleh seorang guru tingkat atas agar jika ada kesulitan bisa membantu tim yang sedang di dampingi. Dalam dunia tugas pesantren juga demikian, ada yang namanya PJKT yakni semacam pengurus yang berasal dari alumni yang berfungsi mengkomunikasikan, mengawasi para santri yang sedang bertugas di lingkungan masyarakat.
Termasuk pelanggaran atau keteledoran yang dilakukan oleh santri yang sedang bertugas tak luput dari monitoringnnya.
Selain itu, ada juga ketua kelompok sinobi alias pemegang misi
dalam suatu kelompok sinobi, dan juga ada juga sistem belajar atau
berlatih bersama antar kelompok tim. Dalam lingkungan pesantren dikenal
dengan musyawarah kubro, yakni musyawarah yang diikuti oleh setiap
kompleks yang ada di lingkungan pesantren untuk belajar bersama dan
saling tukar pemikiran.
Namun, bedanya dalam film Naruto latihan bersama digunakan untuk kenaikan tingkat atau menguju kemampuan ninjanya.
Di lingkungan pesantren juga ada yang namanya santri mengabdi terhadap masyarakat atau pengembanan misi tugas dari pondok. Sedangkan, dalam film naruto ada juga, yakni tugas yang disertai misi atau lebih dikenal dengan tugas pengembanan misi sekaligus uji nyata keahlian ninja para sinobi.
Dalam hal tersebut, ada sebuah tim yang di dampingi oleh seorang guru tingkat atas agar jika ada kesulitan bisa membantu tim yang sedang di dampingi. Dalam dunia tugas pesantren juga demikian, ada yang namanya PJKT yakni semacam pengurus yang berasal dari alumni yang berfungsi mengkomunikasikan, mengawasi para santri yang sedang bertugas di lingkungan masyarakat.
Termasuk pelanggaran atau keteledoran yang dilakukan oleh santri yang sedang bertugas tak luput dari monitoringnnya.
Namun, bedanya dalam film Naruto latihan bersama digunakan untuk kenaikan tingkat atau menguju kemampuan ninjanya.
Di lingkungan pesantren juga ada yang namanya santri mengabdi terhadap masyarakat atau pengembanan misi tugas dari pondok. Sedangkan, dalam film naruto ada juga, yakni tugas yang disertai misi atau lebih dikenal dengan tugas pengembanan misi sekaligus uji nyata keahlian ninja para sinobi.
Dalam hal tersebut, ada sebuah tim yang di dampingi oleh seorang guru tingkat atas agar jika ada kesulitan bisa membantu tim yang sedang di dampingi. Dalam dunia tugas pesantren juga demikian, ada yang namanya PJKT yakni semacam pengurus yang berasal dari alumni yang berfungsi mengkomunikasikan, mengawasi para santri yang sedang bertugas di lingkungan masyarakat.
Termasuk pelanggaran atau keteledoran yang dilakukan oleh santri yang sedang bertugas tak luput dari monitoringnnya.
KOTAK KOMENTAR
|