Bayi perempuan berusia dua minggu berjuang bertahan hidup setelah ditelantarkan orangtuanya.
Kedua orangtua tak mau merawat putrinya karena bayi itu berpenampilan fisik aneh dan kulit keriput.
Bayi yang bahkan belum diberi nama itu kini berada dalam asuhan kakeknya. Sang kakek memberinya susu kambing dengan sendok selama dua minggu sebelum membawa bayi malang itu ke rumah sakit di Maharashtra, bagian barat India. Si bayi mungil lahir prematur. Beratnya hanya 800 gram. Hasil uji Intra-Uterine Growth Retardation (IUGR), diketahui bayi itu menderita beberapa kelainan kromosom. Ibunya, Mamata Dode (25), disebut-sebut menolak menyusuinya karena penampilan bayi yang aneh. Ia bahkan belum mengunjungi anak itu di rumah sakit
Bahkan ayahnya, Ajay Dode (25), juga menolak untuk menerimanya.
Hanya sang kakek, Dilip Dode, masih memiliki belas kasihan. Kakek membawa cucunya ke rumah sakit di Mumbai, yang jaraknya 138 kilometer dari desa mereka setelah cucunya itu sakit.
"Saya sangat berterima kasih kepada rumah sakit karena memberikan pengobatan gratis kepada cucu saya. Ini benar-benar menyedihkan, bahkan orang tuanya menolak. Tapi saya akan berusaha menyelamatkannya. Dilip Dode bekerja sebagai buruh. Ia mengatakan bahwa putranya dan menantu mengharapkan anak yang sehat, seperti putri mereka yang berusia tiga tahun, Payal.Tapi mereka terkejut dan ngeri saat melihat bayi yang baru lahir fisiknya aneh.
"Selama kehamilan menantu, anak saya rutin membawanya untuk memeriksakan kandungan di pusat pelayanan kesehatan primer di desa kami. Tapi dokter tidak pernah mengatakan ada masalah dengan bayi mereka," urainya. Mamata Dode melahirkan dengan normal. Namun setelah kaget melihat kondisi bayinya, suami istri ini memberikannya pada orangtua. Penampilan yang tidak biasa membuat berita mengenai bayi ini cepat menyebar. Saudara dan penduduk desa ramai-ramai datang menengok. Tapi setelah melihatnya, mereka lari ketakutan.
"Tak satu pun dari mereka memegang bayi ini karena mereka pikir akan menularkan penyakit. Bahkan putra saya dan menantu menolak menerimanya karena malu telah melahirkannya ke dunia. Tapi saya tahu itu bukan kesalahan bayi. Jadi saya mulai merawatnya. Harapan saya hanya satu, dia baik-baik saja dan hidup normal," jelas sang kakek. "Saya akan berusaha meyakinkan orangtuanya untuk menerimanya. Tapi jika mereka masih menolak, saya akan membesarkannya sendiri. Bukan kesalahannya terlahir berbeda dan saya tidak akan membuangnya karena penyakit ini," lanjutnya.
Rumah Sakit Wadia di Mumbai telah sepakat untuk memenuhi biaya perawatan, 500.000 rupee (sekitar Rp 104,22 juta).
Dr Minnie Bodhanwala, CEO di rumah sakit, mengatakan bayi itu mengalami dehidrasi ketika tiba di rumah sakit. Jika saja telat, akan berakibat fatal.
"Tapi sekarang dia merespon pengobatan medis dan kondisinya membaik,". Dr Minnie Bodhanwala menuturkan, saat ini bayi itu sepertinya menderita IUGR atau Intra Uterine Growth Retardation, mengacu pada kondisi keterbelakangan pertumbuhan saat lahir . Tapi kita tidak bisa mengatakan masalah yang sebenarnya kecuali kita mendapatkan hasil penuh dari laboratorium. Setelah semua tes dan hasil yang diperlukan datang, kita akan dapat menguraikan diagnosa dan cara pengobatan," sebutnya.
Para dokter akan melakukan Karyotyping (analisis kromosom) dan hasilnya akan nampak 15 hari kemudian untuk memastikan masalah apa yang diderita si bayi. Sehingga akan diketahui apakah kondisi itu merupakan warisan genetis atau tidak.
KOTAK KOMENTAR
|