Saturday, 20 June 2015

NEKAT. BATU NISAN DICURI UNTUK JADI BATU CINCIN




komentar | baca - tulis komentar

Nisan Keramat di Seberang Dicuri buat Batu Cincin

Tak hanya terkesan kurang perawatan, keberadaan pemakaman Tambak di Perkampungan Melayu, Sekoja juga mulai dijarah tangan usil. Ada nisan keramat di lokasi dicuri, dan kabarnya dibuat batu cincin

BERLOKASI di bantaran Sungai Mengkuban, Kecamatan Pelayangan, Makam Tambak terlihat tak kurang terawat. Padahal di sini, terbaring sejumlah ulama yang lekat dengan sejarah Islam di Sekoja. Penelusuran Tribun ke lokasi, areal pemakaman dekat SD Negeri 10, Kecamatan Pelayangan, masih tertata alami.

Pemakaman tampak rapi, dan setiap puasa Ramadan warga bergotong royong membersihkannya. Di sini terlihat nisan sejumlah ulama kesohor, di antaranya pembawa Islam ke Seberang, yakni Syaid Husin bin Ahmad Baragbah. Di lokasi, terlihat sejumlah orang tengah memasang keramik pada bangunan kubah baru.

Dalam kubah, terdapat pusara istri Syaid Husin bin Ahmad Baragbah, yakni Nyai Resik. Dia anak dari Datuk Sintai, saudagar muslim asal Tiongkok yang namanya masih harum di kalangan warga Seberang. Tak jauh dari kubah tadi, juga terdapat sejumlah makam ulama lainnya. Beberapa di antaranya tidak diketahui silsilahnya.

Namun warga sekitarnya meyakini penghuni makam tadi ulama. Beberapa makam ulama lainnya terlihat telah rapuh, kayu bulian sebagai pancang nisan telah rusak dan sulit dikenali.
Misran (63), penjaga makam mengatakan, areal pemakaman dikenal sebagai pemakaman kuno.
"Banyak namanya yang sudah tidak jelas lagi, padahal kebanyakan makam kuno ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu," jelasnya.

Menurutnya, ada bagian makam yang beberapa waktu lalu dirusak tangan jahil. Yakni, makam kuno, satu-satunya makam yang batu nisannya terbuat dari kayu sungkai. "Musim batu dulu dipotong orang dari luar. Kami dak berani, karena mereka bertiga sepertinya bukan orang sini. Munggkin mau di buat batu cincin, karena kayunya itu saking lamanya sudah jadi batu," tutur Misran.

Padahal, hampir setiap tahun makam para ulama di sini ramai dikunjungi peziarah. Tak hanya dari Jambi, tapi juga dari Palembang hingga negeri seberang. "Kalau kato orang wisata religi di sini yang banyak, dari luar negeri malah. Ada yang dari malaysia, sampai dari Yaman datang ke sini setiap tahun ikut haul," jelasnya.

Habib Adullah bin Husin Syeh Al Jufri (78), seorang Tua Tengganai di Kampung Arab Melayu, mengatakan, untuk menjaga keberadaan makam tambak warga biasanya bergotong royong. Namun, untuk membangun kubah makam Syaid Husin para keturunannya harus mengumpulkan biaya sendiri.
"Dulu itu ada kubahnya, tapi karena sudah tidak terawat roboh. Makanya dibuat baru lagi, kami yang ngumpulkan sumbangan dari keturunannya," kata Habib Abdullah.

Dia berharap, pemerintah bisa membantu sekaligus melestarikan keberadaan makam sebagai peninggalan sejarah Islam di Sekoja. "Pemakaman itu salah satu peninggalan bersejarah, banyak sejarah yang belum terungkap. Kalau kita lihat ukiran di beberapa makam kuno di sana ada yang memang khusus didatangkan dari Malaysia," ungkapnya.



Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

INFormasi... Gak Basii...

infosihh.blogspot.com

Mobile | Lintas.me
sansanichsan71@gmail.com
Back to Top
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...