Ini dia Handphone Populer yang Hilang Sebelum Nokia, ada yang Masih Punya HP ini...?? -
Telepon
genggam merek Nokia sudah sangat familiar bagi masyarakat Indonesia.
Namun, sebentar lagi merek itu akan hilang dari industri telepon
selular. Sebab Microsoft Inc, pemilik baru perusahaan asal Finlandia
tersebut, berencana tidak mengunakan merek itu lagi. Selanjutnya
Microsoft Inc akan mengunakan merek Microsoft Lumia untuk menggantikan
Nokia.
Sebelum
Nokia "tenggelam", ada sejumlah merek telepon genggam yang lebih dulu
menghilang di pasaran karena merek dagang itu tidak digunakan lagi.
Berikut ini sejumlah merek yang sempat akrab dengan publik, tetapi
sekarang tidak diproduksi lagi.
1. Siemens
Siemens
AG merupakan produsen gadget asal Jerman. Pada 1985, Siemens memasuki
pasar ponsel dunia dengan tipe awal C1. Siemens S10 menjadi ponsel
pertama di dunia yang mampu menampilkan empat warna berbeda sekaligus
ponsel outdoor pertama. Siemens juga menjadi ponsel pertama yang hadir
dengan fitur MP3 melalui seri SL45 yang dilengkapi dengan memori
eksternal. Tahun 2005, Siemens mengeluarkan seri SXG75 yang pertama kali
support GPS. Pada tahun yang sama, penjualan ponsel Siemens menurun.
Pada 2006 Siemens AG mengalami pailit setelah sempat bergabung dengan
perusahaan asal Taiwan, Ben-Q. Pada 2007, Siemens menghilang dari
peredaran lantaran Siemens AG mengalami kebangkrutan.
2. Sony Ericsson
Sony
Ericsson adalah penggabungan perusahaan antara Sony dan Ericsson pada
2001. Sony Corporation adalah perusahaan asal Jepang, sedangkan Ericsson
adalah perusahaan telekomunikasi Swedia. Pada 2012, Sony mengakuisisi
kepemilikan Ericssons. Pembelian saham tersebut akan memberikan Ericsson
uang segar senilai 1,05 miliar euro atau sekitar Rp 13 triliun, tetapi
membawa konsekuensi di pasaran hanya akan tinggal Sony saja
3. Motorola
Motorola
yang terkenal dengan Motorola Razr dirilis pada 2004 mengawali
mengawali tren ponsel tipis saat itu dengan ketebalan hanya 1,3 cm.
Motorola Razr adalah ponsel terlaris sepanjang masa, terjual 130 juta
unit sejak pertama kali dirilis atau 4 juta unit lebih unggul dari Nokia
3310. Akhir Januari 2014, Lenovo mengumumkan kesepakatan dengan Google
untuk membeli divisi handset Motorola senilai 2,91 miliar dolar AS atau
sekitar Rp 35 trilliun.