MINUMAT MAUT : Inilah Penampakan Minuman Keras Cukrik Pencabut 14 Nyawa -
Dalam beberapa hari terakhir ini, Surabaya dihebohkan pemberitaan minuman keras (miras) oplosan Cukrik. Ini penampakan Cukrik, minuman pencabut nyawa hingga 14 orang dari Surabaya dan Gresik.
"Kalau dilihat seperti air sulingan dan bening," ujar Mugi kepada detikcom, Sabtu (21/9/2013).
Warga Surabaya yang biasa minum cukrik saat ingin mabuk ini mengatakan, dirinya tidak mengetahui kandungan alkohol minuman tersebut. Pasalnya, botol berisikan cukrik tidak ada komposisi prosentase kandungan alkoholnya.
"Saya nggak tahu berapa persen kandungan alkoholnya, karena polosan dan kalau beli kadang dibungkus plastik," tuturnya.
Ia mengakui tidak tahu asal muasalnya minuman tersebut namanya Cukrik. Katanya, bagi warga Surabaya minuman itu sudah dikenal Cukrik. "Kalau orang di luar Surabaya bisa disebut Arak. Kalau orang Surabaya biasa menyebutnya Cukrik," terangnya.
Rasa Cukrik berbeda dengan minuman lainnya seperti bir atau minuman yang bisa memabukkan. "Kalau cukrik diminum sekali, dua kali, tiga kali, rasanya nggak enak dan pedas di lidah maupun tenggorokan," tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebanyak 14 orang tewas setelah minum cukrik. 11 orang dari Surabaya dan 3 warga lainnya dari Kabupaten Gresik. Selain itu, ada 4 orang yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya.
Polsek Sawahan pun menetapkan penjual cukrik sebagai tersangka. Serta menggerebek 6 pedagang eceran cukrik lainnya beserta barang bukti puluhan botol cukrik ukuran sedang (600 ml) dan 1,5 liter.
Harga Cukrik Minuman Pencabut Nyawa Mulai Rp 11-60 Ribu
Minuman keras jenis Cukrik ini sangat terkenal di kalangan kelas bawah karena harganya yang terjangkau. Minuman pencabut nyawa 14 orang itu, harganya bervariatif sesuai dengan ukuran, mulai Rp 11 ribu hingga Rp 60 ribu.
"Ya macam-macam harganya. Kalau ukuran segelas atau seperempat, bisa Rp 11 ribu bisa Rp 12 ribu dan dibungkus plastik," ujar Mugi, salah satu warga Surabaya yang biasa minum cukrik.
Mugi mengatakan, ada paket pembelian cukrik dan bir. Katanya paket tersebut dijual oleh pedagangnya sekitar Rp 60 ribu. "Kalau mau beli tergantung permintaannya. Bisa seperempat, bisa setengah atau seliter," katanya.
Sementara itu, penjual cukrik yang diperiksa anggota Polsek Sawahan, Giman mengatakan, dirinya membeli cukrik dari agen atau distributor yakni Budi (DPO Polsek Sawahan) sebanyak dua kardus.
"Biasanya sekali beli langsung dua kardus. Masing-masing kardus berisikan 24 botol masing-masing ukuran 600 ml," katanya.
Dalam sehari, Giman mampu menjual cukrik sebanyak 3-5 atau dalam kurun waktu dua minggu, 2 dus cukrik itu ludes. "Saya belinya Rp 10 ribu dan saya jual lagi Rp 15 ribu," tandasnya.
sumber |