Kota ini MILIKI RIBUAN Menara Tua -
Mengunjung
China, rasanya rugi jika kita hanya berbelanja. China memimbun banyak
sejarah kuno yang patut diulik. Sebut saja tembok besar China, Kota
Terlarang di Beijing, Sungai Guilin, atau Terracotta Warriors di Xian
yang menyimpan ribuan replika tentara China kuno.
Ada
satu lagi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Kota Kaiping di
Provinsi Guangdong. Dilansir CNN, Kaiping yang sudah ditetapkan UNESCO
sebagai situs warisan dunia ini menawarkan pengalaman sejarah arsitektur
China yang unik.
Kota ini memiliki 1.800 menara pengawas di tengah sawah. Menara-menara itu dibangun pada awal Dinasti Ming (1368-1644) untuk tujuan pengawasan lahan sawah yang luas dari serangan bandit. Fungsi lainnya: sebagai tempat berlindung saat banjir datang.
"Kebanyakan menara dirancang dengan struktur bertulang, dinding tebal dan jendela kecil," jelas Liwen Huang , manajer pemasaran kota Kaiping.
Pada awal abad ke-20, penduduk Kaiping banyak yang membangun menara dengan memasukkan unsur arsitektur Barat. Cara ini digunakan untuk menunjukkan kekayaan para pemiliknya.
"Penduduk China yang pergi ke luar negeri membawa unsur-unsur eksotis saat kembali. Mereka menemukan arsitektur Barat yang indah seperti Baroque, Romawi dan pengaruh Gothic," kata Huang.
Kuliner khas
Selain bertualang menyusur bangungunan kuno, agenda lain yang boleh terlewat adalah mencicipi jajanan khas Kaiping. Cincau jeli misalnya. Makanan ini sangat populer sebagai makanan musim panas yang disajikan dengan es serut, sirup, madu atau susu kental. Rasa manisnya menyeimbangkan rasa pahit dari bumbu ramuan China yang digunakan.
Ada juga puding tofu manis yang dikenal sebagai makanan penutup masyarakat lokal. Tekstur pudingnya sangat halus dan lembut. Masih belum puas? Anda bisa membeli maltose stick yang dijajakan di pinggir-pinggir jalan. Makanan ini berbentuk mirip sumpit. Biasanya digunakan untuk mengaduk minuman hingga meleleh menjadi cairan keemasan yang ikut larut. (ren)
Kota ini memiliki 1.800 menara pengawas di tengah sawah. Menara-menara itu dibangun pada awal Dinasti Ming (1368-1644) untuk tujuan pengawasan lahan sawah yang luas dari serangan bandit. Fungsi lainnya: sebagai tempat berlindung saat banjir datang.
"Kebanyakan menara dirancang dengan struktur bertulang, dinding tebal dan jendela kecil," jelas Liwen Huang , manajer pemasaran kota Kaiping.
Pada awal abad ke-20, penduduk Kaiping banyak yang membangun menara dengan memasukkan unsur arsitektur Barat. Cara ini digunakan untuk menunjukkan kekayaan para pemiliknya.
"Penduduk China yang pergi ke luar negeri membawa unsur-unsur eksotis saat kembali. Mereka menemukan arsitektur Barat yang indah seperti Baroque, Romawi dan pengaruh Gothic," kata Huang.
Kuliner khas
Selain bertualang menyusur bangungunan kuno, agenda lain yang boleh terlewat adalah mencicipi jajanan khas Kaiping. Cincau jeli misalnya. Makanan ini sangat populer sebagai makanan musim panas yang disajikan dengan es serut, sirup, madu atau susu kental. Rasa manisnya menyeimbangkan rasa pahit dari bumbu ramuan China yang digunakan.
Ada juga puding tofu manis yang dikenal sebagai makanan penutup masyarakat lokal. Tekstur pudingnya sangat halus dan lembut. Masih belum puas? Anda bisa membeli maltose stick yang dijajakan di pinggir-pinggir jalan. Makanan ini berbentuk mirip sumpit. Biasanya digunakan untuk mengaduk minuman hingga meleleh menjadi cairan keemasan yang ikut larut. (ren)