Sekitar 140 penambang 'mengubur' diri dalam lokasi tambang batu bara sedalam 250 meter di bawah tanah di bagian utara Bosnia. Mereka melakukan aksi tersebut sebagai protes terkait rekrutmen dan pembayaran upah yang tak adil.
Dilansir dari MSN.com, para pekerja di tambang Djurdjevik dekat kota Tuzla itu geram atas penerimaan seorang pekerja admnistrasi yang dianggap telah melanggar perjanjian dengan pemerintah, yang sebelumnya telah sepakat untuk menangguhkan sementara rekrutmen staf non produksi sampai upah para penambang dinaikkan.
"Situasi sangat dramatis," kata Said Muhic, ketua serikat pekerja tambang itu, kepada radio pemerintah.
Said menjelaskan, para penambang juga mengancam akan melancarkan mogok makan selain 'mengubur' diri di dalam tambang.
Serikat pekerja tersebut seenarnya telah lama mengeluhkan upah, kondisi dan penangguhan rencana-rencana modernisasi di penambangan itu. Namun belum ada perubahan yang dilakukan oleh pihak terkait.
Sejauh ini, para pejabat di EPBiH dan manajemen tambang Djurdjevik belum dimintai keterangan terkait aksi protes para pekerja di tambang tersebut.
Tambang batu bara Djurdjevik, yang beroperasi di bawah bendera perusahaan utilitas EPBiH, mempekerjakan lebih 1.000 orang dan memproduksi sekitar 600 ribu ton batu bara per tahun serta memasok pembangkit listrik Tuzla yang berada di dekatnya.
Pemerintah Federasi Muslim-Croatia di Bosnia, yang merupakan pemegang saham mayoritas EPBiH dan tambang itu, dikabarkan akan membahas situasi tersebut dalam sidang kabinet. (Tnt)
KOTAK KOMENTAR
|