Indonesia memang sudah 68 tahun mendeklarasikan kemerdekaannya. Namun, sepertinya belum seluruh rakyat Republik merasakan buah kemerdekaan itu.
Pembangunan yang belum merata mengakibatkan ketimpangan di pusat dan di daerah. Jika di pusat seluruh infrastrukturnya bagus dan lengkap, berbeda dengan di daerah. Di Balandete, Kolaka, Sulawesi Tenggara misalnya, puluhan siswa SMP dan SMA mengalami kesulitan untuk sampai ke sekolahnya.
Sebab, jembatan yang menghubungkan Dusun Tepoe lingkungan III, Kelurahan Balandete, Kecamatan Kolaka Sulawesi Tenggara, tempat mereka tinggal dengan kota di mana sekolah berada telah lama rusah dan hanya menyisakan tali besi penyangga. Alhasil, puluhan siswa tersebut nekat menempuh bahaya dengan menyeberangi jembatan dengan cara bergelantungan di tali besi tersebut.
"Jembatan itu sudah dua bulan rusak dan hanya tersisa tali besi penyangga sehingga anak-anak sekolah harus bergelantungan untuk menyeberangi jembatan itu menuju sekolah,".
Sebelum dirinya menjabat sebagai lurah di daerah itu, proyek perbaikan jembatan pernah dianggarkan sebesar Rp 1 miliar. Namun, hingga kini perbaikan belum juga dilakukan.
"Memang dulu sebelum saya menjabat pernah dianggarkan tapi sampai sekarang kami tidak tahu anggaran itu," ujar Syarifuddin, seperti dilansir Antara.
Syarifuddin juga menjelaskan warga yang bermukim di dusun Tepoe sekitar 200 kepala keluarga sementara jembatan yang ada di daerah itu menjadi sarana vital karena sangat dekat dengan jantung Kota Kolaka.
"Kami berharap pihak Pemerintah Kabupaten untuk segera memperbaiki jembatan itu karena sarana vital bagi masyarakat apalagi anak sekolah," ujar Syarifuddin.
Menurutnya, panjang jembatan dari bibir sungai berkisar 18 meter dengan lebar sungai sekitar lima meter. Jika aliran air sungai tidak deras, biasanya warga sekitar hanya menyeberangi sungai yang ketinggian airnya di atas mata kaki orang dewasa.
"Kalau saat sekarang musim hujan arusnya sangat deras sehingga warga memilih menyeberang menggunakan tali besi jembatan," Jelasnya.
Sementara itu, Firman salah seorang siswa SMPN I Kolaka yang setiap hari nekat menyeberang dengan cara bergelantungan di tali besi itu mengakui jembatan itu merupakan akses terdekat menuju ke sekolah.
"Kami memang setiap hari lewat jembatan ini bersama beberapa siswa lainnya karena aksesnya sangat dekat dengan sekolah kami," katanya.
[dan]
KOTAK KOMENTAR
|
ARTIKEL TERKAIT
Sosial
- Tampak nyata, awan besar ini ternyata dibuat dari ribuan lampu
- Diancam 5 Tahun Bui, Karena Ubah Pancasila Jadi Pancagila di Facebook
- Tanpa Pasangan Orang Ini Menikah Dengan Dirinya Sendiri
- Inilah Derita Para Penonton Bayaran Yang Perlu Kamu Tau
- Fakta Edi Tansil, Koruptor Indonesia Paling Gila yang Berhasil Lolos
- Foto Miris Perjalanan Melawan Maut Pergi Ke Sekolah
- Diuji Mertua Dengan Beberapa Pertanyaan, Seorang Istri Diceraikan Karena Salah Berikan Jawaban
- Kebudayaan Paling Kuno ini Masih Bertahan Sampai Sekarang
- Inilah Dua Bentuk Munafik di Dunia
- Tingkah Istri Presiden yang Bikin Suaminya Malu Setengah Mati
- Manny Pacquiao : LGBT Lebih Buruk Dari Binatang
Pendidikan
- Foto Miris Perjalanan Melawan Maut Pergi Ke Sekolah
- Kenapa Angka 11, 12 Disebut Eleven dan Twelve, Begini Jawabannya
- Ini Jawaban dari Teka-teki Buah yang Bikin Bingung Netizen Sedunia
- Judul Skripsi Paling Aneh
- Kursus Bahasa Inggris di Negara ini, Gurunya Wajib Bugil Ketika Mengajar
- Perbedaan Mendasar Sistem Pendidikan di Indonesia dan Luar Negeri
- Motivasi Luar Biasa Seorang Ibu Guru Kepada Muridnya Tentang Kehancuran Islam
- [WOW] Soal Matematika Bisa Diselesaikan dengan Menggunakan Kamera HP
- Mesin Perang Mematikan ini Lahir dari Kejeniusan Seorang Archimedes
- Tak Terima Kepala Dijitak, Siswi Kecil Ini Tendang 'Anu' Bapak Guru
- Alasan mahasiswa nggak mau duduk di kursi depan