Ini dia Kisah Sri Sultan Disuruh Minggir Saat Presiden Jokowi Lewat -
Pengguna sosial media (netizen) tengah ramai memperbincangkan kisah kesahajaan dan keteladanan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang rela menepi bersama warga saat rombongan Presiden Jokowi lewat, meski ia diminta untuk mengikuti iring-iringan.
Cerita ini bermula saat Presiden Jokowi menghadiri acara Hari AntiKorupsi di UGM, Yogyakarta, Selasa lalu. Begitu selesai, rombongan lalu bertolak menuju Gedung Agung Malioboro.
Sesampainya di Jalan Kusumanegara, petugas voorijder Presiden Jokowi meminta semua kendaraan menepi karena Jokowi akan lewat.
Setelah beberapa waktu, petugas baru menyadari kalau salah satu kendaraan yang diminta minggir itu adalah Camry berplat AB 1, mobil dinas Gubernur sekaligus Raja Keraton Yogyakarta.
Petugas kemudian meminta mobil itu berjalan bersama iring-iringan Jokowi, tetapi Sri Sultan memilih tetap berhenti bersama masyarakat menunggu hingga rombongan lewat.
Kisah yang beredar di sosial media itu memantik simpati banyak orang, salah satunya Ketua Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Achmad Charris Zubair. Dosen filsafat UGM ini tersentuh dengan kesahajaan Sultan.
"Ini adalah contoh nyata, di tengah kita sedang merayakan hari Anti Korupsi, ada sosok teladan di Yogyakarta, sikap sahaja dan jujur. Coba sekarang kita konfirmasi kepada Ngarso Dalem, gimana tanggapannya," kata Charris Zubair yang duduk dalam satu panggung dengan Sultan di penutupan Festival Anti Korupsi dikutip Dream.co.id dari lama Merdeka.com, hari ini.
Sultan yang diminta tanggapan, hanya tersenyum dan meminta Busyro Muqodas yang malam ini sebagai moderator untuk melanjutkan acara dialog.
Saat dikejar wartawan Sultan juga menolak komentar. Dia justru heran kenapa sampai ada yang tahu kejadian itu.
"Kalau saya nggak ada komentar-komentar, komentar saya kok ya ada wartawan yang tahu, mungkin ada yang membuntutiku yo?" kata Sri Sultan lalu tertawa.
Sebenarnya bukan wartawan yang membuntuti Sri Sultan. Kisah itu mencuat berkat tulisan warga Yogya, Hartady Nugroho, yang kebetulan berada di lokasi saat kejadian.
(Sumber: Merdeka)