Ini bukan kilang minyak, melainkan sebuah negara -
Negara ini dapat dibeli dengan harga minimal Rp 110 triliun meskipun ukurannya hanya seperti panggung. Saat melihat bangunan di tengah
laut itu, bisa dipastikan orang akan berpikir ini adalah kilang minyak.
Tapi kali ini anggapan itu salah besar, ini bukanlah tempat pengeboran
minyak melainkan sebuah negara. Tidak percaya? Berikut penjelasan yang
brilio.net rangkum dari situs resmi negara tersebut.
Bahasa resmi Sealand adalah bahasa Inggris dan mata uang Dollar. Paspor dan perangko telah beredar di sana sejak 1969 dan beberapa dekade terakhir abad ke-20 Sealand terlihat melakukan ekspansi mengesankan dalam aktivitasnya baik secara sosial maupun industri.
Sealand mengeluarkan paspor, mata uang, dan visa turis. Keberadaannya yang bebas dari pembatasan hukum Inggris, menjadikan Sealand sebagai tempat favorit untuk bermain judi online kasino. Bahkan besarnya profit dari pengelolaan Sealand ini, menjadikan 'perwalian kepemilikan' dari negara ini dapat dibeli dengan harga minimal 750 juta euro atau Rp 110 triliun.
Meskipun dikatakan sebagai negara terkecil di dunia, Sealand tidak diakui secara resmi. Pasalnya hasil konvensi PBB tentang Hukum Laut yang berlaku sejak tahun 1994 menyatakan "pulau-pulau buatan, instalasi dan bangunan tidak memiliki status sebagai pulau.
Mereka tidak memiliki laut teritorial sendiri, dan kehadirannya tidak mempengaruhi delimitasi laut teritorial, zona ekonomi eksklusif atau landas kontinen" kendati demikian menurut pendapat akademis hukum John Gibson dari Inggris, karena Sealand adalah pulau buatan manusia ada sedikit kemungkinan bahwa itu akan diakui sebagai bangsa.