
Perusahaan-perusahaan elite di Inggris mengesampingkan pelamar kerja dari kelas bawah dan lebih memilih kandidat dari status sosial yang terhormat, menurut sebuah laporan.
Studi yang dilakukan oleh Royal Holloway, University of London, untuk organisasi Social Mobility and Child Poverty Commission meneliti hambatan bagi kandidat dari latar belakang kurang mampu untuk masuk ke perusahaan-perusahaan elite di Inggris.
Para peneliti lalu mewawancarai para staf dari 13 perusahaan elite di bidang akuntansi, hukum dan layanan finansial.
Mereka menemukan bahwa para karyawan tingkat awal perusahaan-perusahaan elite masih didominasi orang-orang golongan atas, walaupun terdapat upaya untuk penyetaraan dan inklusi sosial selama 10 hingga 15 tahun terakhir.
Studi itu mengambil kesimpulan bahwa perusahaan-perusahaan elite “secara sistematis menyingkirkan pelamar cerdas dari kelas bawah”.
Sekolah negeri vs sekolah swasta
Untuk mendapatkan pekerjaan-pekerjaan top, pelamar dari sekolah negeri memerlukan kualifikasi yang lebih dibandingkan rekan-rekan mereka yang belajar di sekolah swasta.
Hal ini dapat dikaitkan dengan metode rekrutmen dari Russell Group, sebuah himpunan yang mewakili 24 universitas di Inggris. Sekitar 40% hingga 50% pelamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang diteliti berasal dari salah satu universitas yang tergabung dalam Russel Group. Sebab, mereka menerima 60% hingga 70% dari semua tawaran pekerjaan.
Padahal, mahasiswa dari universitas anggota Russel Group hanya mewakili 4%-7% seluruh mahasiswa Inggris.
“Perusahaan elite mendefinisikan ‘keterampilan’ berdasarkan beberapa faktor seperti dorongan dan ketangguhan, kemampuan komunikasi dan yang terpenting kepercayaan diri dan sifat ‘terasah’, yang menurut para peserta survei dimiliki mereka yang berasal dari kelas menengah,” sebut laporan itu.
Alan Milburn, mantan wakil menteri kesehatan, mengatakan penelitian itu menunjukkan anak-anak muda dengan latar belakang kelas buruh secara sistematis tersingkir dari pekerjaan-pekerjaan top.
“Akhirnya mereka yang memiliki nilai dan keterampilan yang cocok namun orang tua mereka tidak memiliki rekening bank yang memadai tersingkir dari persaingan,” kata Milburn.
Profesor Les Ebdon, direktur lembaga Fair Access to Higher Education, mengatakan akses untuk karier setelah lulus harus didasarkan kemampuan dan keterampilan seseorang melakukan pekerjaan itu, bukan berdasarkan asal universitas.
“Oleh karena itu saya mendorong universitas memikirkan cara-cara mendukung siswa yang kurang beruntung untuk bersiap-siap menghadapi hidup setelah lulus universitas,” kata Ebdon.
KOTAK KOMENTAR
|
ARTIKEL TERKAIT
Serba Serbi
- Tes Cari Jodoh: Mencari Pasangan Berdasarkan Tanggal Kelahiran
- Pisahkan Si Kaya dan Miskin, Tembok di Peru Ini Tuai Kontroversi
- Nabi Palsu Dari Sulawesi Sukses Ditertawakan Netizen
- Berdoalah Anda tak Sampai Menyaksikan Pemandangan Seperti Ini Saat Terbang
- Wow, Pasangan Transgender Ini Hamil dan Segera Punya Anak
- Fakta Unik yang Hanya Ada di Jepang
- Foto Kekonyolan Pak Polisi Dari Berbagai Belahan Dunia
- Inilah Perbedaan Cara Tertawa Dalam Dalam Berbagai Bahasa Dan Negara
- Miris… Pakai Sandal Jepit Mau Beli Mobil Kontan, Joe Patrick Asal Karawang Malah Dicegat Satpam
- Pasangan Aneh di Dunia, Malah si ‘Pria’ Yang Hamil
- Kala Warteg Pinggir Jalan Jadi Hidangan Pejabat Istana
Sosial
- Tampak nyata, awan besar ini ternyata dibuat dari ribuan lampu
- Diancam 5 Tahun Bui, Karena Ubah Pancasila Jadi Pancagila di Facebook
- Tanpa Pasangan Orang Ini Menikah Dengan Dirinya Sendiri
- Inilah Derita Para Penonton Bayaran Yang Perlu Kamu Tau
- Fakta Edi Tansil, Koruptor Indonesia Paling Gila yang Berhasil Lolos
- Foto Miris Perjalanan Melawan Maut Pergi Ke Sekolah
- Diuji Mertua Dengan Beberapa Pertanyaan, Seorang Istri Diceraikan Karena Salah Berikan Jawaban
- Kebudayaan Paling Kuno ini Masih Bertahan Sampai Sekarang
- Inilah Dua Bentuk Munafik di Dunia
- Tingkah Istri Presiden yang Bikin Suaminya Malu Setengah Mati
- Manny Pacquiao : LGBT Lebih Buruk Dari Binatang
Ekonomi
- Inilah Hukum Calo Menurut Islam Yang Harus Anda Ketahui
- Barang-Barang Itu Didiskon Bukan Tanpa Sebab Loh, Nih 8 Alasannya!
- Istri Habiskan Uang untuk Belanja Online, Suami Jadi Gelandangan
- Riba, Dosa Besar yang Dianggap Wajar
- Rizal Ramli kembali "kepret" PT Freeport Indonesia.
- Mau tahu macam-macam uang Indonesia jaman dulu? baca ini deh.
- HUKUM JUAL BELI ONLINE
- Fakta Tentang Bill Gates yang Akan Membuatmu Tercengang
- Inilah Kisah Wanita yang Cari Penghasilan dari Kuis....Bikin Semua Orang Bikin Bengong
- [INSPIRATIF] Penjual Telur ini Kini Jadi Milliarder
- Berkat Hello Kitty Pria ini Jadi Orang Paling Kaya di Jepang