Sam Ratulangi, Albert Enstein Indonesia yang Terlupakan -
Satu Muslim Gugur Beribu Muallaf Berbondong Masuk Islam, Masyaa Allah ..
Sahabat Indonesia, akhir-akhir ini
kita sedang dihebohkan dengan berita murtadnya seorang artis lokal
(Nasional) Tapi tahukah anda ? salah seorang artis Internasional yang
memeran sebagai karakter Roman Parce di Fast & Furious dengan nama
asli Tyrese Darnell Gibson masuk Islam ? Tentu saja artis lokal tidak
ada efek yang berarti dibandingannya dengan artis Internasional.
Seperti yang saya kutip dari merdeka.com. Aktor senior Pemeran Sang Pencerah mengaku telah berpindah agama. Aktor tersebut yang diketahui sebelumnya beragama Islam.“Saya lebih memilih menjadi percaya, sekitar 6 tahun lalu,” kata Aktor senior tersebut dalam kesaksiannya di GBI Ecclesia.
Kesaksian Lukman Sardi ini diunggah ke Youtube oleh akun Ikka LyFrans 24 Mei 2015 lalu. Aktor tersebut menegaskan, dia pindah agama ini tidak ada tekanan, termasuk dari istrinya.
Perpindahan atau murtadnya aktor senior tersebut tidak berefek apa-apa bagi ummat Islam. Bahkan para fans-nya setelah mengetahui berita itu mereka berbondong-bondong meninggalkannya.
Adapun berita paling heboh se – manca negara adalah. Tyrese Darnell Gibson, pemeran Roman Parce pada film terlaris di dunia yang baru-baru ini dirilis seri ke 7-nya Fast & Furious masuk Islam.
Seperti yang disampaikan The Deen Show. Tyrese Darnell Gibson sangat terpukul pasca kewafatan sahabat dekatnya Paul Walker dalam satu kecelakaan. Mobil Porsche yang ditumpanginya tiba-tiba lepas kendali dan menabrak pohon, Sabtu (30/11) waktu setempat, di California, Amerika Serikat. Mobil sport warna merah itu langsung terbakar.
Dan karena duka yang sangat mendalam, akhirnya ia menghibur diri untuk sementara waktu di Dubai. Disana bersama kawan spritualnya ia merasakan kedamaian.Pada sebuah foto juga memperlihatkan ia bersama Maxwell (musician) dan Will Smith (actor). Will Smith sendiri yang saya kenal sebagai pemeran James Darrell Edwards / Agent J dalam Men in Black dikabarkan sudah terlebih dahulu menjadi mualaf.
Ternyata hidayah juga menyapanya dari sebuah short movie besutan Talk
Islam dengan judul The Purpose Of Life yang diunggah oleh The Daily
Reminder dengan jumlah view 896.890 dan sudah menyadarkan ratusan ummat
manusia. Short movie ini juga berjudul Meaning Of Life pada kanal
resminya Talk Islam. Video inilah yang kemudian membuat Tyrese ‘kembali
hidup’ dan kembali tersenyum sebagaimana kicauanya pada jagat twitter
dengan akunya @tyrese, “this gave me life…”.
Penasaran bagaimana sih videonya? dan agaimana hebatnya video ini
sehingga dapat mencerahkan ratusan hidup ummat manusia baik itu Muslim
maupun Non Muslim? berikut kami sertakan versi subtitle Indonesia.
Tyrese Gibson sebelumnya beragama Kristen Katolik. Belum ada informasi
yang resmi tentang rumor keIslamannya. Tapi berlepas dari itu wikipedia
sudah menjelaskannya bahwa dia beragama Moeslim (muslim) baca di https://id.wikipedia.org/wiki/Tyrese_Gibson.
Banyak tokoh-tokoh kulit hitam Amerika yang kemudian mendapat hidayah
dibawah naungan Islam. Seperti Malcom X yang hidup dimasa kulit hitam
didiskriminasi. Hidayah menyapa saat ia pergi haji dan melihat bagaimana
kulit putih dan hitam disatukan tanpa ada pembedaan. Kemudian diikuti
Cassius Clay yang dikenal Muhammad Ali sang legenda Tinju yang
dibangga-banggakan Amerika. Kemudian Mike Tyson yang menjadi Muslim
selepas keluar dari penjara dan merubah 360 derajat hidupnya. Dikabarkan
juga tak ketinggalan juga Will Smith yang kagum dengan Muhammad Ali
setelah menyelesaikan film biografi Muhammad Ali. Sumber
(www.zulfanafdhilla.com)
Sam Ratulangi merupakan salah satu sosok penting dalam masa pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia. Tak hanya itu, bahkan sepanjang hidupnya, Sam Ratulangi juga mengabdikan dirinya pada dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Jika Jerman mempunyai Enstein, maka Indonesia memiliki Sam Ratulangi.
Menurut catatan sejarah, Sam Ratulangi lahir di Tondano, Sulawesi Utara pada 1890 dengan nama Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia, serta peran aktifnya dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia, dibangunlah peristirahatan terakhir bagi Sam Ratulangi di Kelurahan Wawalintouan, Tondano, tempat kelahirannya.
Makam Sam Ratulangi menempati lahan seluas sekitar 1 hektar, dan lokasi makam berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Manado. Memasuki kompleks makam, pengunjung akan disambut dengan relief yang menceritakan perjalanan hidup Sam Ratulangi. Tak jauh dari lokasi tersebut, terbentang lapangan yang biasa digunakan untuk upacara dalam hari-hari besar kebangsaan Indonesia. Dari lapangan tersebut terlihat tembok bertuliskan ‘Si Tou timou Tumou Tou’, kalimat dalam bahasa Minahasa yang pernah dilontarkan Sam Ratulangi tersebut mempunyai makna yang mendalam.
Jefry, penjaga makam saat ditemui menjelaskan, makna pada tulisan di tembok tersebut adalah bahwa manusia hidup untuk memanusiakan manusia. Suatu ajaran moral yang pernah didengungkan Sam Ratulangi, demi mengajarkan sikap saling menghormati dan menghargai tanpa melihat perbedaan yang ada.
Bangunan utama di dalam kompleks makam sam Ratulangi adalah patung setengah badan Sam Ratulangi. Pada bagian belakangnya terdapat monumen berundak tujuh yang menggambarkan perjuangan Sam Ratulangi dalam usahanya mencapai kemerdekaan Indonesia.
Jefry sebagai penjaga makam menuturkan, “Sam Ratulangi itu tokoh kebanggan bersama, khususnya orang Sulawesi Utara. Saya mengharap pemerintah untuk memberikan perhatian pada kondisi makam, sehingga tempat ini bukan sekadar tempat wisata saja, tetapi juga menjadi tempat untuk belajar sejarah, dan mengenang jasa-jasa Sam Ratulangi kepada bangsa Indonesia, bukan malah melupakan.