Terror Bom Perancis Menjelang Piala Euro 2016, 149 Tewas. -
Para pejabat Prancis mengatakan sedikitnya 149 orang tewas dalam rangkaian serangan teroris di berbagai tempat di Paris, Jumat (13/11) malam. Dari jumlah itu, 112 terbunuh di sebuah gedung konser, menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri.
Jumlah korban tewas ini adalah yang terbesar di Paris sejak Perang Dunia II. Presiden Francois Hollande mendatangi langsung gedung konser Bataclan yang menelan korban terbesar. "Para teroris yang tega melakukan kebiadaban ini harus sadar bahwa mereka akan berhadapan dengan Prancis yang sudah bertekad dan bersatu," kata Hollande.
Prancis akan menggempur para pelaku serangan "tanpa ampun," ujarnya. Presiden telah memerintahkan penutupan perbatasan untuk mencegah para pelaku yang lolos melarikan diri. Gedung konser tersebut sedang menggelar pertunjukan oleh group band asal California Eagles of Death, yang diperkuat dua personel utama Jesse Hughes dan Josh Homme.
Seorang saksi mata dikutip AFP mengatakan salah satu penyerang berteriak "Ini untuk Suriah!". Ketika polisi menyerbu, salah satu teroris terbunuh, namun dua lainnya bunuh diri dengan meledakkan bom ikat pinggang, menurut seorang petugas.
Manajemen group band tersebut masih berusaha mencari tahu nasib para kru band termasuk dua pentolannya itu. Band ini didirikan pada 1998 di Palm Desert, California, dan sedang melakukan tur promo album terbaru berjudul "Zipper Metal" di Eropa.
Sebelumnya, Hollande berada di stadion Stade de France menyaksikan pertandingan Prancis melawan Jerman, ketika suara ledakan terdengar di luar stadion. Presiden segera dievakuasi dari tempat tersebut namun pertandingan berlanjut hingga selesai dengan keunggulan tuan rumah 2-0.
Sedikitnya ada enam lokasi serangan, termasuk sebuah restoran di mana 11 orang tewas ditembak. Rangkaian tembakan itu terjadi di pertemuan distrik 10 dan 11 di bantaran sungai Seine sebelah kanan wilayah Paris tengah, di luar restoran Le Petit Cambodia dan bar Le Carillon.
Sumber :
No comments:
Post a Comment