Waspada, Ternyata Tanaman Hias Ini Dapat Sebabkan Kematian -
Bagi ibu-ibu yang menyukai tanaman hias, tentu tidak asing dengan tanaman ini bukan? Tanaman hias pada foto bernama Dieffenbachia yang cukup populer sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah.
Tanaman asli Meksiko dan Hindia yang memiliki daun bewarna hijau dengan
warna bercak-bercak hijau muda ataupun kuning ini tergolong dengan
tanaman yang mudah untuk dirawat. Namun tahukah anda bahwa tanaman ini
memiliki toksisitas atau racun meski tidak terlalu membahayakan namun
tidak bisa disepelekan apalagi bila tidak sengaja masuk ke dalam mulut.
Terlebih tanaman ini rentan terhadap anak-anak karena anak-anak umumnya
memiliki rasa ingin tahu yang besar dan cenderung suka memasukkan
benda-benda ke dalam mulutnya sehingga dikhawatirkan anak-anak akan
memasukkan daun ini ke dalam mulut dan menelannya bila orangtua
ceroboh.
Tanaman ini memiliki getah pada daunnya yang cenderung memberikan efek
gatal pada kulit bila terkena getahnya. Namun, apa yang terjadi bila
daunnya tidak sengaja tertelan di dalam tubuh? Beberapa gejala yang
paling sering terjadi setelah keracunan tanaman ini adalah mati rasa,
iritasi pada mulut, rasa terbakar pada mulut, diare, mual, muntah dan
pembengkakan lokal.
Meskipun jarang sekali, tapi tumbuhan ini dilaporkan juga dapat
menyebabkan kematian tentu saja dalam kondisi tertentu. Senyawa kimia
yang terkandung dalam tanaman ini dan menyebabkan keracunan adalah
berupa kristal oksalat seperti kalsium oksalat dimana pada tumbuhan,
senyawa ini berfungsi untuk pertahanan alami tumbuhan dari pemangsa.
Senyawa ini lah yang mampu merusak secara mekanik mukosa mulut atau
pencernaan lainnya. Korban yang harus dihindari dari keracuan ini adalah
anak-anak balita karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri
yang cukup hebat sehingga hendaklah anak-anak dipantau bila terdapat
tanaman ini di pekarangan rumah kita. Pertolongan pertama yang dilakukan
adalah mencuci dengan air mengalir dan bila gejala dianggap semakin
parah bisa dibawa ke dokter.
No comments:
Post a Comment