Thursday, 10 December 2015

Kebijakan Aneh Di Indonesia: Kepala Daerah Ini Sarankan Warganya Nikahi PSK

icon18_edit_allbkg



komentar | baca - tulis komentar

Bukan Indonesia namanya kalau tidak aneh tapi nyata, dan kejadian aneh ini benar-benar terjadi sekitar setahun lalu di Jambi. Nampaknya ini bisa dikatakan sebagai kebijakan paling aneh yang pernah diambil oleh seorang kepala pemerintahan di daerah khususnya di Indonesia.

Kontroversi ini pun bisa dikatakan lebih kontroversial dibandingkan temperamen dan ketegasan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kasus pelacuran merupakan penyakit masyarakat yang harus diberantas. Apabila Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengambil kebijakan menutup komplek lokalisasi pelacuran terbesar di Asia Tenggara yaitu Dolly, Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar pun juga mengambil keputusan serupa dengan lokalisasi Payo Sigadung (Pucuk), yang sebelumnya selalu ditolak oleh warga setempat.

20139-f479d535b98bf06e3c4b46cd3ca89bab
Salah seorang PSK di Payo Sigadung terlihat sedang santai di teras kos-nya​

Bukan hanya itu, Fachrori Umar pun berkeinginan agar penutupan itu harus seiring sejalan dengan penerapan solusi efektif agar PSK dari lokalisasi itu tak kehilangan sumber nafkah ekonominya. Selain itu, Fachrori juga menekankan bahwa pemberantasan penyakit masyarakat khususnya prostitusi menjadi tanggung jawab semua pihak baik di tingkat RT, kota/kabupaten, provinsi dan juga masyarakat.


psk+payo+sigadung+%25283%2529
Bahkan pada siang hari pun para PSK di Payo Sigadung masih mangkal menawarkan jasanya walau secara terselubung​

Wagub bahkan menyarankan, apabila dimungkinkan, para PSK di Pucuk dijadikan istri oleh warga. "Oleh karena itu, nanti semua RT punya tanggung jawab, semua kita punya tanggung jawab. Nah, kalau memang ada yang cocok, jadikanlah istri, ya kan begitu biar bisa bertobat. Tidak apa-apa, jangan takut, jangan gentar," ujarnya kala itu.

20140-85b5a1beaaccdb6c7797bbea8c57261a
Kedua PSK berparas cantik ini dengan sukarela ikut untuk dipulangkan ke daerah asalnya kala Pemprov Jambi menutup lokalisasi pelacuran Payo Sigadung pada Mei 2014.​

Kebijakan tersebut sangat mengejutkan mengingat kasus penyebaran penyakit menular HIV/AIDS mengalami peningkatan di Jambi dalam setiap tahunnya. Terlebih lagi hingga hari ini ternyata lokalisasi tersebut masih beroperasi secara ilegal.

Mungkin para jomblo berminat untuk memanfaatkan kesempatan ini?




Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

INFormasi... Gak Basii...

4467901

Mobile | Lintas.me
sansanichsan71@gmail.com
Back to Top
pixel