Ini Bukti-bukti Kuat Polisi Melawan Jessica di Pengadilan -
Beragam alat bukti terus diperkuat polisi terkait kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Bukti-bukti itu akan menjadi 'senjata' polisi melawan tersangka Jessica Kumala Wongso di pengadilan.
Tim Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menggeledah rumah Jessica dan mengantongi sejumlah bukti. Mereka menyita beberapa barang pribadi milik teman ngopi Mirna itu.
Selain itu, polisi mengumpulkan bukti-bukti di lapangan, termasuk menggandeng kepolisian Australia untuk mengungkap teka-teki pembunuhan ini.
Berikut 4 bukti kuat itu:
Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggeledah rumah Jessica di kawasan Sunter, Jakarta Utara, tadi pagi. Sejumlah barang pribadi milik Jessica diambil dari rumahnya.
"(Yang diambil) satu laptop, CPU rusak, speaker sama tisu-tisu bekas itu, tisu-tisu kalau kencing itu, di kamar Jessica," ujar Yudi Wibowo Sukinto, pengacara Jessica kepada detikcom, Rabu (3/2/2016).
Tidak hanya kamar Jessica yang digeledah polisi. Setiap sudut ruangan tidak luput dari penggeledahan polisi untuk pencarian barang bukti tersebut. "Semua (digeledah), termasuk ruang ortunya, tempat tidurnya, ruang tamu, gudang garasi, semuanya, dapur," kata Yudi.
Pada penggeledahan sebelumnya, polisi mensita paspor Jessica. "Soal paspor, sementara ini ya ditahan oleh polisi. Saya belum sempat tanya (siapa saja yang ditahan paspornya-red). Cuma handphone sudah dikembalikan," kata pengacara Jessica, Andi Joesoef, kepada detikcom, Jumat (29/1/2016).
Polisi masih menelusuri dari mana racun sianida di kopo Mirna itu didapatkan Jessica.
"Kami penyidik terus mencari dan mengumpulkan alat bukti, termasuk dari mana racun itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Sementara itu, Iqbal juga belum bisa menjelaskan bagaimana Jessica memasukkan racun sianida itu ke dalam kopi Mirna.
"Enggak bisa. Masa harus tahu detik per detik. Nanti di peradilan tahunya," imbuhnya.
Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Australia Federal Police (AFP) terkait kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Ada sejumlah informasi penting yang didapatkan penyidik terkait tersangka Jessica Kumala Wongso maupun saksi-saksi yang pernah tinggal di Australia.
"Kita sudah diberikan informasi (oleh polisi Australia) dan sudah cukup signifikan untuk penyidik menguatkan alat bukti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Saat ditanya apakah informasi dari AFP tersebut terkait pekerjaan Jessica di Australia, Iqbal enggan membeberkan lebih detil.
"Saya tidak bisa sebutkan kepada J atau M. Saya sebutkan secara global saja background saksi, tersangka," ujarnya.
Iqbal mengatakan kerjasama dengan AFP dilakukan mengingat latarbelakang korban, tersangka dan sejumlah saksi-saksi pernah menetap di Australia. "Karena kami sudah mengidentifikasi semua saksi yang cukup penting. Backgroundnya ada di Australia, sehingga kami ingin buat terang tindak pidana," tambahnya.
Menurut Iqbal kerjasama dengan AFP merupakan hal biasa yang disebut police to police cooperation. Tidak hanya dengan kepolisian Australia tetapi juga dengan kepolisian negara lain yang sudah terjalin kerjasama.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti tegas-tegas menyebut memiliki 4 alat bukti. Ada petunjuk serta bukti, dan keterangan ahli, termasuk rekaman CCTV.
Komisioner Kompolnas Edi hasibuan sempat ditunjukkan CCTV dari kafe Olivier, Grand Indonesia. Sebuah rekaman selama 45 menit menunjukkan momen mulai dari Jessica memesan minuman es kopi Vietnam, sampai Mirna kejang-kejang hingga akhirnya tewas.
Edi tak menggambarkan detil tetapi, dia melihat di tayangan itu bagaimana Jessica memandang ke kiri dan ke kanan. Edi juga menyinggung soal posisi gelas kopi yang dipindahkan tempatnya. Lalu area meja yang ditutupi oleh paper bag. Tak hanya itu, rekaman CCTV yang jauh dari posisi meja juga sempat diceritakan.
Tapi soal rekaman CCTV ini, pengacara Jessica yang juga kerabatnya, Yudi Wibowo menepisnya. Dia menuding rekaman itu hanya rekaan. Dia bahkan menantang agar CCTV dibuka saja ke publik agar semua tahu.
Sumber :
No comments:
Post a Comment