Bagi anda Baha’i mungkin tidak begitu familiar karena memang jarang sekali muncul di layar kaca atau media apa pun. Meski demikian, Baha’i yang merupakan agama ini sudah berkembang dan ada di Indonesia sejak tahun 1870-an.
Saat ini pemeluk Baha’i di Indonesia sedikit meski keberadaannya dijamin oleh negara. Di masa lalu bahkan Gus Dur mau mendatangi acara keagamaan yang mereka lakukan. Hal ini mengisyaratkan jika Baha’i telah diterima di Indonesia sebagai bentuk ajaran agama yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
Anyway, marilah sejenak mengenal agama lain di luar 6 agama utama yang diakui di Indonesia ini.
Asal Usul Agama Baha’i
Agama Baha’i berasal dari daratan Persia (sekarang bernama Iran) sekitar abad ke-19. Orang yang mendirikan agama ini bernama Baha’u’llah. Ia menciptakan agama ini sebagai proses pendidikan semua umat manusia di seluruh dunia. Tuhan mengutus bawahannya dalam hal ini Baha’u’llah untuk menyebarkan kebaikan.
Konsep Tuhan dalam Agama Baha’i
Tuhan dalam konsep Baha’i adalah sebuah kekuatan tertinggi yang tak akan bisa diketahui letak dan bentuknya. Tuhan Yang Esa menurut Baha’i selalu ada dan menjaga semua orang untuk selalu berbuat baik. Orang-orang yang memiliki iman dan ilmu yang tinggi akan tahu jika Tuhan itu tak bisa diwujudkan menjadi sesuatu yang jelas.
Kegiatan Keagamaan Baha’i
Baha’i banyak mengambil hukum agamanya dari Kitab-i-Aqdas. Dari kitab ini semua ajaran akan diberikan secara bertahap sesuai dengan keadaan masyarakat sekitar. Namun secara umum mereka melakukan Sembahyang wajib, membaca kitap suci setiap hari, melarang seseorang berbuat jahat seperti bergunjing, berjudi, dan lainnya.
Jumlah Pemeluk Baha’i di Dunia
Saat ini Baha’i terlah tersebar di 247 negara di dunia termasuk Indonesia. Atas persebarannya ini, Baha’i menempati peringkat ke-2 setelah Nasrani yang mampu menjangkau semua wilayah dunia. Saat ini pemeluk Baha’i mencapai 6 juta jiwa yang sebagian besar berada di dataran Asia dan Afrika.
Agama Baha’i di Indonesia
Menurut Iskandar Zulkarnain yang dikutip oleh historia(dot)id, penyebaran Baha’i di Indonesia dimulai pada tahun 1878. Pedagang dari Persia dan Turki bernama Jamal Effendy dan Mustafa Rumi membawanya ke Sulawesi langsung dari asalnya. Namun berdasarkan Amanah Nurish, ajaran Baha’i datang dari seorang dokter Iran yang datang ke Mentawai, Sumatra pada tahun 1920. Ia menyampaikan ajaran Baha’i sembari membantu rakyat miskin.
Demikianlah uraian singkat dari Agama Baha’i yang mulai berkembang lagi di Indonesia. Mereka minoritas yang kegiatan agamanya dilindungi oleh negara. So, jika mengetahui pemeluk Baha’i kita harus menghormatinya, ya!
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment